Sukses

Ibu Hamil Tak Makan Cukup Nutrisi, Masa Depan Janin Suram

Penting agar ibu hamil makan dengan benar dan tidak telat makan, karena perkembangan janin sangat bergantung pada pasokan nutrisi.

Liputan6.com, Jakarta Perkembangan janin tidak hanya bergantung pada hormon ibu, kode genetik, dan faktor lingkungan, tetapi juga tergantung pada pasokan nutrisi dalam tubuh ibu. Sehingga penting agar ibu hamil makan dengan benar dan tidak telat makan.

Makanan yang Anda konsumsi selama kehamilan, memiliki dampak jangka panjang yang besar pada prospek kesehatan bayi Anda. Nutrisi yang tidak memadai, terutama di awal kehamilan, dapat menyebabkan kelainan pada fungsi endokrin, perkembangan organ, dan metabolisme energi anak.

Selain itu, ada beberapa efek lainnya pada janin jika ibu hamil tidak mengonsumsi asupan nutrisi yang cukup dan tepat, seperti dilansir dari Livestrong, Kamis (24/11/2016):

1. Perkembangan otak yang abnormal

Penelitian yang dilakukan oleh University of Iowa Hospitals & Clinics, menunjukkan bahwa gizi memainkan peran utama dalam perkembangan otak janin. Pada studi tersebut, ibu hamil yang kadar folatnya rendah karena kurang asupan vitamin B kompleks dalam makanannya, meningkatkan risiko cacat pada tabung saraf bayinya, yang menjadi tulang belakang dan otaknya. Folat dapat ditemukan dalam lemon, pisang, stroberi, sayuran, kacang kering, kacang polong, dan sereal yang diperkaya vitamin-vitamin.

2. Peningkatan risiko diabetes

Penelitian yang dilakukan oleh dokter Inggris, David Barker di akhir 1980-an, menunjukkan bahwa bayi yang beratnya kurang dari enam pon saat lahir, lebih mungkin untuk menderita diabetes tipe 2 di kemudian hari. Hal ini terkait dengan perbedaan antara gizi saat masih di dalam kandungan dan asupan gizi setelah dilahirkan. Perbedaan inilah yang menimbulkan kelainan pada fungsi endokrin dan metabolisme energinya.

3. Peningkatan risiko penyakit jantung dan hipertensi

Menurut para peneliti di University of Nottingham, jika Anda tidak mengonsumsi makanan sehat seperti protein, cairan, biji-bijian, buah-buahan segar, sayuran, dan lemak tak jenuh ganda, serta menghindari alkohol dan kafein selama hamil, maka Anda meningkatkan risiko masalah kardiovaskular pada bayi.

4. Peningkatan risiko obesitas

Menurut penelitian oleh University of South Australia, jika janin terpapar tingkat gula darah yang tinggi atau lemak dalam tubuh ibunya, hal ini dapat mempengaruhi perkembangan sel-sel lemak dan jalur dalam otak janin yang mengatur nafsu makan. Tinggi lemak dan tinggi gula selama kehamilan dapat mempengaruhi bayi untuk menjadi gendut di kemudian hari.

5. Kemungkinan penurunan IQ

Studi 2011 oleh University of Texas Health Science Center di San Antonio pada hewan primata, mendukung pandangan bahwa gizi buruk selama kehamilan, dapat mengubah perkembangan organ janin, termasuk otaknya yang mungkin memiliki efek seumur hidup, sehingga berpotensi menurunkan IQ dan meningkatkan risik masalah perilaku.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini