Sukses

Kopi Disebut Bisa Picu Penyakit Fisik dan Gangguan Mental

Efek konsumsi kopi ternyata mempunyai dampak terhadap penyakit fisik dan mental.

Liputan6.com, Mumbai, India Seorang psikiater mengatakan, kopi ternyata menyebabkan munculnya penyakit fisik dan gangguan mental. Hal tersebut dikutip sebuah studi internasional yang diterbitkan perguruan tinggi di Tiongkok dan Amerika Serikat.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah, Nature, menganalisis dampak konsumsi kopi yang dapat memicu munculnya diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan depresi.

Man Ki Kwok dan Gabriel M Leung dari Fakultas Kesehatan Masyarakat, The University of Hong Kong, serta C Mary Schooling dari City University of New York Graduate School of Public Health and Health Policy telah melakukan beberapa percobaan medis.

Uji coba menunjukkan, kopi memiliki efek netral pada sebagian glikemik (kandungan tertentu pada makanan yang menunjukkan kadar glukosa) tapi menimbulkan asam lemak. Analisis percobaan acak menyarankan, konsumsi kopi selama jangka pendek dapat menimbulkan kolesterol.

"Beberapa percobaan acak dalam jangka pendek, konsumsi kopi jangka pendek tidak berpengaruh pada glukosa dan meskipun terjadi sedikit peningkatan kadar hemoglobin.

Sementara itu, percobaan acak dalam jangka panjang menunjukkan, efek kopi terhadap kesehatan tidak terlihat jelas," ujar peneliti, seperti yang dikutip Hindustan Times, Jumat (18/11/2016).

Studi menunjukkan, India adalah salah satu negara terbesar dengan jumlah pengonsumsi kopi terbanyak dibanding Tiongkok dan Korea Selatan. Para peneliti meyakini, selama beberapa dekade terakhir, negara-negara di kawasan Asia telah melampaui negara-negara Barat dalam hal konsumsi kopi.

Risiko Gangguan Penyakit Mental

Risiko Gangguan Penyakit Mental

Para peneliti menemukan, konsumsi kopi dapat meningkatkan risiko penyakit dan gangguan mental lainnya, seperti alzheimer.

Psikiatri Dr Sagar Mundada MD di King Edward Memorial Hospital, Mumbai, India mengungkapkan, kopi dianggap mampu menstimulasi otak sehingga membantu melawan depresi, lupa, dan suasana hati yang buruk.

Namun, penelitian ini mengklaim, kopi tidak memberikan manfaat tambahan seperti menghilangkan depresi atau penyakit alzheimer. Konsumsi kopi berlebihan makin menyebabkan kecanduan menggunakan kafein," katanya.

Psikiater lain mengatakan, komersialisasi kopi berdampak langsung pada konsumsi seseorang.

"Studi ini menunjukkan, studi ilmiah yang dilakukan meneliti efek kopi yang dikonsumsi dalam jangka panjang. Pada saat yang bersamaan, ada pengaruh popularitas kopi yang dicapai selama bertahun-tahun. Nyaris mencegah orang untuk berhenti mengonsumsi kopi," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini