Sukses

BPJS Kesehatan Dukung Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

Konsep Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) sesuai implementasi program promotif preventif yang senantiasa digalakkan BPJS Kesehatan.

Liputan6.com, Jakarta Pola hidup sehat menjadi hal yang sangat penting untuk ditanamkan sejak dini karena kesehatan merupakan salah satu pilar penting untuk kemajuan suatu bangsa. Untuk mewujudkan masyarakat yang sehat dan produktif, pemerintah meluncurkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat secara serentak di 10 kabupaten/kota yang tersebar di sejumlah wilayah Indoesia dengan harapan pola hidup sehat dapat membudaya di tengah tren masyarakat Indonesia saat ini.

Sebagai penyelenggara program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang hampir tiga tahun beroperasi, BPJS Kesehatan pun siap mengawal dan menyukseskan gerakan tersebut. Terlebih, konsep Gerakan Masyarakat Hidup Sehat sejalan dengan implementasi program promotif preventif yang senantiasa digalakkan BPJS Kesehatan untuk menekan jumlah penderita penyakit katastropik di Indonesia.

Menko PMK Puan Maharani dan Menkes Nila F. Moeloek didampingi Direktur Pelayanan BPJS Kesehatan Maya A. Rusadi saat melakukan peluncuran GERMAS.

“Sesuai dengan salah satu program Nawa Cita, pencanangan gerakan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia, khususnya derajat kesehatan masyarakat Indonesia," jelas Maya. 

Adapun ke-10 kabupaten/kota tersebut meliputi Kab. Bantul (Yogyakarta),Kab. Bogor (Jawa Barat), Kab. Pandeglang (Banten), Kota Batam (Kep. Riau), Kota Jambi (Jambi), Kota Surabaya (Jawa Timur), Kota Pare-Pare (Sulawesi Selatan), Kab. Purbalingga (Jawa Tengah), Kab. Padang Pariman (Sumatera Barat), dan Kota Madiun (Jawa Timur).

Menko PMK Puan Maharani dan Menkes Nila F. Moeloek didampingi Direktur Pelayanan BPJS Kesehatan Maya A. Rusadi saat melakukan peluncuran GERMAS.

Pola hidup sehat perlu ditanamkan sejak dini dalam diri masyarakat karena kesehatan dapat mempengaruhi produktivitas masyarakat. Namun, sayangnya tak semua lapisan masyarakat paham dan sadar akan pentingnya menjaga kesehatan.

BPJS Kesehatan mencatat selama tahun 2015 sebanyak Rp 16,9 triliun beban jaminan kesehatan terserap untuk membiayai penyakit katastropik seperti penyakit jantung, gagal ginjal, stroke, dan sebagainya. Padahal penyakit tersebut dapat dicegah.

"Berbagai penyakit katastropik tersebut sangat bisa dicegah melalui penerapan pola hidup sehat. Untuk itu, kami siap mendukung dan menyukseskan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat yang sangat baik ini,” kata Direktur Pelayanan BPJS Kesehatan Maya A. Rusady.

Menurut Maya, penyakit katastropik cenderung muncul akibat faktor kebiasaan perilaku hidup tidak sehat, seperti merokok, makanan tidak sehat, kurang olahraga, dan sebagainya. Jika dibiarkan, hal ini dapat membawa dampak kurang baik bagi kualitas kesehatan penduduk Indonesia maupun keberlangsungan program JKN-KIS.

Oleh karenanya, melalui program promotif preventif, BPJS Kesehatan berupaya menjaga masyarakat yang sehat tetap sehat. Sementara bagi masyarakat yang berisiko menderita penyakit katastropik seperti diabetes melitus dan hypertensi, dapat mengelola risiko tersebut melalui Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) yang juga merupakan bagian dari upaya promotif preventif BPJS Kesehatan.

Maya juga menekankan bahwa sistem pelayanan kesehatan di era BPJS Kesehatan mengutamakan optimalisasi fungsi gate keeper di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), sehingga FKTP bukan hanya berfungsi sebagai pembuat rujukan semata, melainkan juga sebagai pusat informasi, sarana edukasi, serta promotor pola hidup sehat bagi masyarakat sekitarnya.

(Adv)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.