Kado Diabetes di Hari Ultah, Wanita Inggris Optimis Jalani Hidup

Liputan6.com, Plymouth, Inggris Seorang wanita yang pernah tinggal di New Plymouth, Inggris terlihat bersemangat, dan memiliki gairah dalam menjalani kehidupan. Tapi siapa sangka, Niamh O'Sullivan mengidap penyakit yang nyaris tak terlihat, dia pun tampak seperti orang normal lainnya. Wanita yang juga berdarah Irlandia ini mengidap penyakit diabetes.

Bagi Niamh, dirinya harus menjalani kehidupan layaknya orang normal. Dia tidak mengharapkan penyakit tersebut justru merenggut kehidupannya.

"Diabetes bukanlah penyakit seperti Anda menerima hukuman seumur hidup. Anda harus bersahabat dengan diabetes. Aku didiagnosis diabetes lima tahun yang lalu saat menuntut ilmu menjadi seorang ilmuwan gizi. Diabetes itulah hadiah ulang tahunku yang ke-21," kata Niamh, seperti yang ditulis Taranaki Daily News, Senin (14/11/2016).

Sang ibu khawatir saat Niamh mengalami gangguan makan karena kehilangan berat badannya secara drastis. Ia membawa Niamh ke dokter. Selama studi ilmu gizi, Niamh mempelajari diabetes tapi ia tidak menyangka, gejala diabetes bersarang di dalam tubuhnya sendiri. 

"Aku sampai tidak bisa tidur. Kalau aku minum rasanya tetap haus dan panas seperti aku berada di padang gurun," ujar Niamh.

Sejak didiagnosis diabetes, hidupnya berubah, namun tak membuatnya putus asa. Beberapa bulan setelah didiagnosis Niamh pun lulus dari studinya. Dia mulai mencari pekerjaan. Sebuah kalimat motivasi dia ucapkan terus menerus untuk membuat dirinya bersemangat.

Semakin besar  Anda mengatakan, aku tidak bisa melakukan pekerjaan akibat penyakit diabetes ini.  Aku akan semakin keras memberitahu Anda kalau aku mampu melakukannya.

Demi membangkitkan semangat hidup, Niamh meminta berjalan-jalan ke berbagai negara atas izin dokternya. Sejak saat itu, Niamh pernah tinggal di lima negara dalam lima tahun. Ia juga melakukan hobi yang disukainya, seperti berlari sepanjang 10 kilometer di salah satu jalur lari area pegunungan.

Kini, Niamh termasuk bagian dari sebuah tim yang menjalankan program gaya hidup untuk anak-anak dam remaja obesitas yang menderita diabetes di Taranaki, Selandia Baru.

Ia mengatakan satu-satunya hal yang paling penting adalah membantu anak-anak muda dan memberikan dukungan fisik maupun mental agar mereka tetap percaya diri menjalani kehidupan.