Sukses

Hati-Hati, 4 Jenis Makanan Ini Dapat Tingkatkan Risiko Diabetes

Pilihan makanan yang kita konsumsi setiap hari sangat mempengaruhi risiko kita untuk mengembangkan penyakit diabetes tipe 2, mengapa bisa?

Liputan6.com, Jakarta Pilihan makanan yang kita buat setiap hari, sangat mempengaruhi risiko kita untuk mengembangkan penyakit diabetes tipe 2, mengapa bisa?

Hal ini telah ditunjukkan dalam studi yang dipublikasikan dalam European Journal of Nutrition pada lebih dari 20.000 orang dari Belanda. Studi tersebut menunjukkan bahwa makanan dan minuman seperti junk food, minuman ringan, kentang goreng, dan keripik, dapat meningkatkan risiko diabetes tipe dua sebesar 70 persen.

“Pilihan makanan yang kita konsumsi sehari-hari sangat penting. Jika ingin mengurangi risiko diabetes tipe 2, perubahan pola makan dan pengelolaan stres harus menjadi bagian dari strategi Anda,” ujar direktur medis dari Amitabha Medical Clinic di California, Dr. Isaac Eliaz.

Dilansir dari Healthline, Jumat (11/11/2016), berikut ini adalah jenis makanan yang harus dihindari agar risiko diabetes Anda tidak meningkat:

1. Karbohidrat olahan

Nutrisi penting seperti serat, vitamin, dan mineral dalam makanan yang dibuat dengan tepung putih, gula putih, dan nasi putih, pada dasarnya telah menghilang atau berkurang.

“Kalori tanpa nutrisi dengan kadar gula tinggi, menjadi pelaku utama diabetes tipe 2. Sebisa mungkin makanan ini harus disingkirkan,” ujar Eliaz. Untuk mengurangi risiko, batasi asupan makanan karbohidrat olahan seperti roti, kue, kerupuk, dan pasta dengan makanan yang terbuat dari gandum.

2. Minuman manis

“Minuman manis seperti soda dan teh manis, terkait dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2,” ujar konsultan nutrisi, Jill Weisenberger, M.S., R.D., C.D.E.

Menurut sebuah studi 2010 dalam Diabetes Care, meminum dua gelas minuman manis, dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 sebesar 26 persen, dibandingkan dengan mereka yang hanya meminumnya kurang dari satu gelas per bulan.

3. Lemak jenuh dan lemak trans

Lemak trans biasanya ada di dalam makanan yang dipanggang dan digoreng, sedangkan lemak jenuh bisa ditemukan dalam daging berlemak, mentega, susu penuh lemak, dan keju.

Untuk menghindari lemak jenuh, Weisenberger menyarankan, ”Masak dan panggang makanan menggunakan minyak zaitun dan minyak canola. Konsumsi camilan kacang-kacangan dibanding yang manis-manis, pilih daging dengan lemak yang sedikit serta daging unggas tanpa kulitnya. Ketika makan salad gunakan vinaigrette daripada bluecheese,” ujarnya.

4. Daging merah dan diproses

Dalam sebuah penelitian dalam The American Journal of Clinical Nutrition, para peneliti menemukan bahwa tiga ons porsi daging merah per hari, meningkatkan diabetes tipe 2 sebesar 19 persen. Sedangkan untuk daging merah berukuran kecil, risiko penyakit ini naik sebesar 51 persen.

“Lebih baik ganti makanan ke sumber protein sehat seperti salmon Alaska, sarden, porsi kecil daging unggas dan telur organik, serta sesekali daging sapi yang sebelumnya selalu diberi makan rumput, bisa dimasukkan dalam diet sehat dengan didominasi sayuran,” ujar Eliaz.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini