Sukses

Musik Metal Bisa Redam Stres?

Mungkin banyak dari kita yang mengira bahwa musik ekstrem seperti heavy metal, emo, dan punk, memiliki efek yang tidak menenangkan, namun

Liputan6.com, Jakarta Mungkin banyak dari kita yang mengira bahwa musik ekstrem seperti heavy metal, emo, punk, dan screamo cenderung membuat emosi negatif, seperti marah, kesal dan sebagainya, namun sebuah studi menunjukkan sebaliknya.

Para peneliti dari University of Queensland di Australia, menemukan bahwa musik ekstrem bisa meningkatkan emosi positif dan menenangkan para peserta yang sedang marah, seperti dilansir dari Healthline, Rabu (2/11/2016).

“Studi ini adalah yang pertama kali menguji langsung hubungan antara kemarahan dan musik ekstrem dengan merekrut penggemarnya menjadi peserta dalam penelitian,” ujar penulis studi, Genevieve Dingle, Ph.D.

Dalam penelitiannya, 39 peserta yang sering mendengarkkan musik ekstrem, dipantau emosi dan detak jantungnya oleh para peneliti. Peneliti juga meminta mereka untuk menggambarkan situasi yang membuat para peserta tersebut frustasi, biasanya berkaitan dengan hubungan, keuangan, atau pekerjaan. Kemudian, beberapa peserta diminta untuk duduk diam selama sepuluh menit, sementara peserta yang lain dibolehkan untuk mendengarkan musik ekstrem pilihannya.

Peneliti menemukan, bahwa mereka yang mendengarkan musik ekstrem menjadi lebih tenang daripada merasa lebih marah dari sebelumnya.

Dalam studi tersebut, menyebutkan bahwa musik dapat mengatur kesedihan dan meningkatkan emosi positif. Ketika merasa marah, penggemar musik ekstrem senang mendengarkan musik yang bisa cocok dengan kemarahannya. Musik tersebut juga membantu mereka menjelajahi seluruh emosi yang mereka rasakan, namun juga membuat mereka merasa lebih aktif dan terinspirasi.

“Hasil penelitian menunjukkan penurunan tingkat kemarahan, rasa jengkel, dan stres, setelah musik tersebut didengarkan oleh mereka. Bahkan, perubahan paling signifikan yang mereka laporkan adalah tingkat inspirasi yang mereka rasakan setelah mendengarkannya,” ujar salah satu peneliti, Leah Sharman.

Dr. Dingle juga menambahkan, “temuan menunjukkan bahwa mendengarkan musik ekstrem saat marah, tidak membuat para peserta menjadi semakin marah, malah musik ini mampu menenangkan mereka dan detak jantung tetap stabil selama mendengarkan musik ekstrim tersebut,” ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini