Sukses

Lahir, Bayi Tanpa Batok Kepala

Bayi penderita tanpa batok kepala lahir di Rembang, Jateng. Belakangan sang bayi dirujuk ke RSUD dokter Soetrasno karena kondisinya memprihatinkan.

Liputan6.com, Rembang: Bayi penderita anencephaly atau tanpa batok kepala, lahir di Rembang, Jawa Tengah, Selasa (16/2). Sang bayi sempat dirawat bidan desa. Belakangan buah hati pasangan Widodo dan Salaman, warga Desa Jukung itu dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah dokter Soetrasno.

Rujukan atas pertimbangan kondisi bayi yang memprihatinkan. Setelah dimasukkan dalam inkubator, bayi dipindahkan ke ruang peristi untuk dirawat intensif. Dokter khawatir, bayi malang ini tak bisa bertahan. Sebab otaknya bergeser ke luar akibat tak ada batok yang menahannya.

Berdasarkan situs www.anencephalie-info.org,  Anencephaly merupakan cacat lahir bawaan yang terjadi pada satu orang dalam setiap 1.000 kehamilan. Anencephaly merupakan kecacatan bumbung saraf (neural tube defect atau NTD). Seperti halnya, Spina Bifida, dimana kondisi tulang punggung terbuka. Harapan hidup untuk bayi anencephaly setelah lahir hanya beberapa jam atau paling lama beberapa hari.
    
Kelainan sang bayi biasanya diketahui oleh orangtua saat melakukan USG pada ibu yang mengandung. Orang tua bayi menghadapi keputusan antara hidup dan mati untuk bayi mereka. Keputusan sering dilakukan dalam keadaan tergesa-gesa dengan kurang adanya informasi tentang pilihan yang tersedia bagi bayi mereka.

Kasus serupa pernah terjadi pada 2007. Bayi yang lahir di Lumajang, Jawa Timur, tidak normal tanpa batok kepala. Bayi yang belum memiliki nama itu hanya memiliki satu buah mata [baca: Bayi Lahir Tanpa Batok Kepala].(AIS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini