Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Bagaimana Cara Mengetahui Jika Wanita Alergi Air Mani?

Alergi air mani (juga dikenal dengan seminal plasma hypersensitivity) merupakan jenis alergi langka pada protein dalam air mani pria.

Liputan6.com, Jakarta Infeksi jamur atau penyakit menular seksual bisa menyebabkan area intim wanita memerah, bengkak, dan gatal. Tapi ahli mengatakan, gejala tersebut bisa jadi juga berkaitan dengan alergi air mani. Kondisi ini memang jarang terjadi dan tak selalu mudah dideteksi.

Melansir laman Glamour, Senin (31/10/2016), menurut International Society for Sexual Medicine (ISSM), alergi air mani (juga dikenal dengan seminal plasma hypersensitivity) merupakan jenis alergi langka pada protein dalam air mani pria. Kondisi ini seringkali menimpa wanita.

Gejala umum alergi air mani di antaranya kulit kemerahan, nyeri, gatal, serta sensasi terbakar di vagina yang terjadi 10 hingga 30 menit setelah terpapar cairan mani. Gejala itu tak hanya bisa dialami di vagina, melainkan juga anggota tubuh lainnya termasuk mulut.

Alergi semen atau air mani bisa jadi masalah yang serius. Meski menurut ISSM gejala alergi air mani bisa dihambat menyebar ke bagian tubuh lain, namun jika menyebar bisa menyebabkan gatal-gatal, kesulitan bernapas, atau anaflaksis, reaksi alergi yang mengancam jiwa.

"Itu bukan hal yang umum terjadi, tapi (kasusnya) lebih sering dari yang orang kira," ujar ahli kesehatan wanita, Jennifer Wider, M.D. Menurut Jennifer, alergi air mani juga lebih sering terjadi dari yang diperkirakan dokter karena beberapa pasien tak menyadari atau tak melaporkannya.

Ketika mengalami alergi air mani parah, Anda tak perlu panik atau khawatir akan berujung pada anaphyliative shock, Maureen Whelihan, M.D, ahli kandungan di Center for Sexual Health & Education menjelaskan. Menurutnya kasus ini sangat jarang terjadi.

Oleh karena gejala alergi air mani begitu mirip dengan infeksi jamur, tak banyak individu yang menyadari ketika mengalaminya. Namun, ahli kandungan dan kesehatan wanita di Santa Monica, Amerika Serikat, Sherry Ross, M.D memberi tahu sedikit perbedaannya. Bila Anda tidak mendapati cairan serupa keju kental seperti gejala yang biasa ditemukan dalam infeksi jamur, kemungkinannya Anda mengalami alergi air mani.

Selain itu, untuk mengetahui Anda mengalami alergi air mani diperlukan serangkaian tes. Dokter akan memeriksa apakah Anda mengalami infeksi atau alergi terhadap lateks, spermicide, serta produk pelumas sebelum benar-benar memeriksa kemungkinan alergi air mani.

Setelah dokter cukup yakin Anda mengalami alergi air mani, Anda akan dirujuk pada ahli alergi yang akan menguji mani pasangan Anda untuk memastikannya. Anda pun bisa mencermati gejalanya sendiri. Umumnya, gejala alergi akan timbul segera setelah Anda terpapar air mani pasangan.

Lantas, adakah obat untuk mengatasi alergi air mani? Bagi wanita yang mengalami alergi air mani ringan, langkah seperti intravaginal desensitisasi (sedikit paparan air mani di vagina) bisa menyembuhkan alergi, demikian yang termuat dalam Jurnal Obstetrics and Gynecology.

Wider juga menyatakan bahwa penggunaan kondom bisa membantu mengatasi alergi air mani. Jika Anda tak ingin menggunakan kondom, meminum obat antihistamin bisa pun bisa membantu.

Alergi air mani tak hanya membuat wanita yang mengalaminya terganggu, melainkan juga membuat pasangan sulit memiliki keturunan. Meski begitu, wanita tetap bisa hamil melalui inseminasi buatan atau IVF dan alergi tersebut sebaiknya tidak memengaruhi kehamilan.  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.