Sukses

Mengenal Kanker Getah Bening Seperti yang Dialami Aldi Taher

Kanker kelenjar getah bening hodgkin yang dialami Aldi Taher biasanya sering terjadi pada orang usia belasan tahun dan muda.

Liputan6.com, Jakarta Lama tak terdengar kabarnya, aktor Aldi Taher (32) ternyata sedang berjuang melawan kanker kelenjar getah bening tipe hodgkin atau hodgkin's disease stadium satu. Meski begitu, semangat pria berambut keriting ini tak padam. Kini, Aldi Taher sedang menjalani kemoterapi untuk melawan ganasnya sel kanker kelenjar getah bening.

 

Kabar mengejutkan dari salah satu personel Trio Ubur-ubur, Aldi Taher. Beredar kabar bahwa Aldi sedang mengidap penyakit kanker ganas. (Instagram/alditaher_official)

Kanker kelenjar getah bening merupakan jenis kanker yang berasal dari sel-sel yang disebut limfosit (salah satu sel darah putih). 

"Kebanyakan kanker kelenjar getah bening berkembang ketika terjadi perubahan atau mutasi di dalam limfosit sehingga sel berkembang biak lebih cepat dan hidup lebih lama dibandingkan limfosit normal," kata ahli kanker dari Divisi Hematologi dan Onkologi Medik Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI di RS Cipto Mangunkusumo, Dr. dr Andhika Rachman, SpPD, KHOM disela-sela Peringatan Hari Limfoma Sedunia di Jakarta pada 2015 silam.

Kelenjar getah bening sendiri ada dua tipe yakni hodgkin dan non-hodgkin. Untuk tipe hodgkin seperti yang dialami Aldi Taher banyak terjadi pada usia muda.

Biasanya kanker kelenjar getah bening hodgkin banyak terjadi pada individu usia belasan hingga sekitar 30-an. Namun tidak menutup kemungkinan menyerang anak-anak dan orang tua seperti diungkapkan dokter yang akrab disapa Andhika saat dihubungi Health-Liputan6.com, Sabtu (29/10/2016).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penyebab

Mengenai penyebab kanker kelenjar getah bening, dokter yang biasa disapa Andhika ini mengatakan ada banyak faktor meski tidak bisa ditunjuk salah satu penyebab atau biang keroknya.

"Yang namanya kanker, sulit untuk tahu dari mana asalnya. Tapi ada beberapa hal yang bisa ditelusuri," katanya.

Pertama-tama bisa karena virus Epstein - Barr (EPV). Kemungkinan virus ini masuk lewat makanan yang kemudian dikonsumsi.

Lalu penyebab lainnya bisa karena makanan seperti asupan makanan dengan pengawet, pewarna, atau pun makanan yang dibakar. Salah satunya orang tersebut gemar mengonsumsi makanan yang dibakar hingga sampai seperti arang. Misalnya mengonsumsi arang pada sate.

Penyebab lain masih berasal dari makanan yakni penyedap makanan meskipun hal ini masih menimbulkan pro kontra. "Ada studi yang menyebutkan konsumsi penyedap makanan bisa memicu kanker namun ada juga yang tidak," kata dokter Andhika.

Namun perlu yang diingat, munculnya kanker pada orang itu karena dua faktor yakni pembawa sifat kanker (genotip) dan lingkungan seperti paparan asupan makanan.

"Harus ada dua faktor, enggak bisa satu saja," kata dokter Andhika lagi.

Sehingga untuk mencegah kanker kelenjar getah bening, Andhika mengingatkan pentingnya menjalani gaya hidup sehat tanpa perlu menunggu terkena kanker. Salah satunya dengan memilih makanan sehat yang bebas pengawet, penyedap, pewarna pada makanan.

Ia juga juga mengingatkan baiknya menghindari makanan cepat saji. "Kanker itu sekarang makin banyak, apalagi kini paparan fast food makin mudah didapatkan yang merupakan salah satu penyebab kanker," pesannya.

Lalu, saat usia belasan maupun sudah dewasa baiknya menyadari bila ada benjolan di sekitar lehernya berbahaya atau tidak karena bisa jadi itu adalah tanda kanker kelenjar getah bening. "Jika tidak tahu bahaya daripada parno dengan benjolan lebih baik periksakan ke dokter," pesannya lagi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini