Hindari Penggunaan Minyak Zaitun Saat Memijat Bayi

Liputan6.com, Jakarta Penggunaan minyak zaitun kian populer belakangan ini. Kebanyakan orang dewasa menggunakan minyak zaitun bukan hanya karena alasan kesehatan tapi juga untuk melembapkan kulit sehingga tak jarang minyak ini digunakan untuk memijat.

Tapi hati-hati menggunakan minyak zaitun saat memijat bayi. Menurut peneliti dari University of Manchester, minyak alami seperti minyak zaitun bisa merusak sel pelindung kulit pada bayi. Hal ini membuat mereka rentan terkena infeksi kulit seperti eksim.

Dr Alison Cooke pada Royal College of Midwives bahkan terkejut dengan penemuannya. Tapi dia memiliki bukti kuat mengapa minyak zaitun bisa memiliki efek buruk pada bayi.

"Minyak terurai menjadi asam lemak yang merusak struktur kulit, yang memungkinkan iritasi. Hal ini menyebabkan kulit bayi kering, pecah-pecah dan kondisi seperti eksim," katanya, seperti dilansir Daily Mail, Jumat (21/10/2016).

Cooke mengatakan, ada dua jenis minyak yang tidak direkomendasikan pada bayi yaitu minyak zaitun dan minyak bunga matahari. "Hingga penelitian selanjutnya mengenai dampak minyak topikal tersebut, dermatologis merekomendasikan menggunakan krim 50/50--campuran parafin cair yang lembut sebagai gantinya."

Untuk penelitiannya, tim mengikuti perkembangan 115 bayi baru lahir yang dibagi menjadi tiga kelompok. Orangtua dari masing-masing kelompok diminta untuk memijat kaki, lengan dan perut bayi mereka setiap hari dengan empat tetes minyak zaitun, minyak bunga matahari dan tidak sama sekali selama 28 hari.

Setelah dianalisis, kedua kelompok yang telah memijat bayi dengan minyak topikal menunjukkan gangguan kulit. Membran sel (permeabel) lebih rapuh dibandingkan kulit orang dewasa sehingga butuh waktu hingga dua tahun untuk berkembang sepenuhnya.

Pedoman resmi yang diterbitkan oleh Health Watchdog NICE State Parents melaporkan, idealnya orangtua tidak perlu menggunakan produk kulit pada bayi mereka, termasuk minyak zaitun meskipun mereka bisa menggunakan sabun tanpa pewangi.