Sukses

Bugar, Kakek 85 Tahun Berlari Marathon Kurang dari 4 Jam

Liputan6.com, Jakarta Lari, menjadi olahraga yang mudah dilakukan semua orang. Tak hanya mudah, konon lari adalah salah satu cabang olahraga tertua di dunia. Cabang olahraga lari maraton misalnya, berasal dari legenda Pheidippides.

Saat itu, seorang prajurit Yunani, dikirim dari kota Marathon, Yunani berlari tanpa berhenti ke Athena untuk mengumumkan bahwa bangsa Persia telah dikalahkan pada pertempuran Marathon. Kehabisan tenaga karena berlari tanpa berhenti, ia meninggal setelah menyampaikan pesan.

Lari marathon juga menjadi ajang pembuktian kekuatan manusia. Ed Whitlock (85), misalnya berhasil menyelesaikan Toronto Marathon dalam waktu 3 jam, 56 menit, dan 38 detik. Ia memperbaiki catatan waktu lari sebelumnya, yang 30 menit lebih lambat. Tak hanya urusan waktu, Whitlock juga memecahkan rekor dunia untuk lari maraton pada kelompok usia lanjut.

Memakai sepatu lari yang telah berusia 15 tahun, Ed Whitlock berlari melawan hembusan angin kencang dan hujan pada hari Minggu, (16/10/2016) lalu. "Aku tidak memonitor apa yang pelatih katakan tentang atlet pelari. Aku tidak mandi es, pijat, mengatur tempo berjalan, atau memonitor detak jantung," katanya sebagaimana dikutip dari Runner's World.

"Aku tidak memiliki banyak waktu untuk memonitor semuanya. Bahkan tidak berpikir serius tentang catatan waktu," lanjutnya. Simak diskusi dan kelanjutan artikel dengan mengeklik tautan berikut ini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya yang sedang populer: Meilisa Onibala, PNS Cantik Asal Manado yang Bikin Heboh Medsos. Yuk, berbagi di Forum Liputan6.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.