Sukses

Operasi Mata Lasik, Bahayakah?

Operasi mata lasik adalah jenis yang paling umum dari bedah refraktif.

Liputan6.com, Jakarta Lasser assisted in situ keratomileusis (Lasik) adalah prosedur yang mengoreksi masalah penglihatan tertentu, mengurangi atau menghilangkan kebutuhan untuk kacamata maupun lensa korektif. Operasi mata lasik adalah jenis yang paling umum dari bedah refraktif.

Operasi lasik mengubah bentuk jaringan transparan yang berbentuk kubah (kornea) di depan mata Anda. Dan hasil yang diinginkan adalah menekuknya sinar cahaya untuk fokus lebih tepat pada retina.

Tujuan operasi lasik sendiri adalah untuk mendapatkan hasil yang jelas, penglihatan tajam. Operasi lasik menjadi pilihan terakhir jika Anda memiliki masalah penglihatan seperti:

- Rabun jauh (miopia)

Ketika bola mata Anda sedikit lebih lama dari biasanya atau ketika kurva kornea terlalu tajam, sinar cahaya di depan retina dan mengaburkan penglihatan jauh. Anda dapat melihat benda-benda yang dekat jelas, sedangkan jauh tak terlihat.

- Rabun dekat (hyperopia)

Bila Anda memiliki kornea mata yang terlalu datar, cahaya berfokus di belakang retina bukan di atasnya. Hal itu yang membuat penglihatan dekat jadi kabur.

- Astigmatisme

Ketika kurva kornea mendatar tapi tidak rata, hasilnya adalah silindris. Ini bisa mengganggu fokus visi dekat dan jauh.

Dokter mata Anda mungkin akan menyarankan untuk mencoba cara lain mengoreksi penglihatan Anda, misalnya menggunakan kacamata atau lensa kontak sebelum beralih ke operasi lasik.

Seperti halnya operasi lain, melakukan operasi mata lasik juga memiliki risiko, dilansir laman Mayoclinic, Rabu (19/10/2016).

1. Undercorrections

Jika laser menghilangkan terlalu sedikit jaringan dari mata, Anda tidak akan mendapatkan hasil visi yang jelas seperti Anda harapkan.

Undercorrections lebih umum untuk orang-orang yang rabun jauh. Anda perlu operasi bias lainnya (operasi tambahan) dalam waktu satu tahun untuk mengangkat jaringan lebih.

2. Overcorrections

Ada juga kemungkinan bahwa laser akan menghapus terlalu banyak jaringan di mata Anda. Overcorrections mungkin lebih sulit untuk diperbaiki daripada undercorrections.

3. Penglihatan kembali seperti semula

Seiring waktu, mata Anda perlahan-lahan kembali ke tingkat penglihatan Anda seperti sebelum operasi. Hal ini bisa terjadi karena kondisi tertentu, seperti penyembuhan luka normal, ketidakseimbangan hormon atau kehamilan.

4. Hilangnya penglihatan

Kejadian ini memang jarang, tapi bisa terjadi Anda mengalami kehilangan penglihatan akibat komplikasi bedah. Beberapa orang mungkin juga tidak melihat tajam lagi atau justru lebih jelas sebelum operasi.

5. Astigmatisme

Silindris dapat disebabkan oleh penghapusan jaringan tidak merata. Ini mungkin memerlukan pembedahan tambahan, kacamata atau pun lensa kontak.

6. Silau

Lingkaran cahaya dan penglihatan jadi ganda. Setelah operasi Anda mungkin memiliki kesulitan untuk bisa melihat pada malam hari.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.