Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Pasang Surut Kehidupan Seks Setelah Melahirkan

Melakukan aktivitas bercinta pasca persalinan merupakan sebuah tantangan yang akan dilewati setiap pasangan menikah.

Liputan6.com, Jakarta Bercinta setelah melahirkan merupakan sebuah tantangan yang bisa berujung baik, namun bisa juga buruk. Merawat anak bayi tentunya memakan banyak waktu, termasuk waktu senggang yang sebetulnya bisa digunakan untuk bercinta dengan pasangan.

“Memang sulit, tetapi sebetulnya bisa diakali,” kata Gail Saltz, seorang psikiater di New York Presbyterian Hospital dan Weill Cornell Medical Center kepada Medicine Net, Selasa (18/10/2016).

Pria yang merupakan terapis seks dan juga penulis buku bertajuk The Ripple Effect: How Better Sex Can Lead to a Better Life ini berpendapat bahwa terlepas dari segala macam rintangan yang ada, setiap wanita bisa kembali merasakan kenikmatan bercinta setelah melahirkan.

Hal tersebut tentunya harus didukung dengan kesabaran dan rasa menerima akan adanya perubahan pada jadwal, bentuk tubuh dan tekanan emosional dalam diri mereka masing-masing.

Pertama, Saltz menyarankan agar setiap wanita memastikan bahwa mereka tidak menderita kondisi postpartum vagina discharge (lokhia) atau pendarahan pasca persalinan.

Umumnya, wanita bisa kembali bercinta setelah empat hingga enam minggu pasca-persalinan, baik yang secara normal atau pun caesar. Sangat disarankan untuk tetap menahan hawa nafsu sebelum itu lantaran masih pendarahan dan hal ini bisa menyebabkan infeksi apabila aktivitas bercinta tetap dilakukan.

Kemudian yang kedua adalah faktor stamina tubuh. Merawat anak bayi, termasuk bangun tengah malam untuk menyusui tentunya menguras banyak energi dan hal ini secara langsung dan tidak membuat aktivitas bercinta dengan pasangan seolah tidak mungkin, setidaknya untuk beberapa bulan pertama.

Selain itu, Saltz menerangkan bahwa tingkat estrogen dalam tubuh wanita menurun pasca- persalinan. Pasalnya, hal tersebut membuat area sekitar vagina terasa kesat cenderung kering.

“Masalah ini umumnya akan hilang setelah wanita berhenti menyusui,” tutur seorang dokter di klinik OB-GYN Cleveland, Elisa Ross.

Terlebih lagi, menurunnya hormon bisa membuat wanita depresi, merasa sedih dan lebih emosional. Hal ini memang menjengkelkan namun tergolong normal dan setiap wanita diharapkan sabar melaluinya karena hanya bersifat sementara.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mengembalikan semangat bercinta

Lantas apa yang harus dilakukan agar wanita tetap bisa menikmati perasaan layaknya seks setelah kelahiran anak?

Menurut Saltz, segala hal bisa diakali dengan kegiatan lain yang bisa menimbulkan rasa sekaligus hawa nafsu bercinta seperti, pijat dan oral seks.

Sebetulnya hawa nafsu pria tetap tinggi dan kemungkinan akan selalu begitu terlepas dari kondisi yang tengah dialami istrinya. Biasanya sang istri yang perlu dimanjakan lewat sesi foreplay terlebih dahulu agar lebih terangsang dan mau bercinta.

“Mulailah dengan memijat, lalu oral seks, wanita tentunya tetap akan merasakan kepuasan batin dan merasakan orgasme  dengan keluarnya cairan alami pada vaginanya. Hal ini bisa membuat bagian kelaminnya tidak kasar dan memudahkannya untuk bercinta saat sudah siap.” tutupnya.

Selain memijat dan oral seks, Saltz menyarankan agar suami senantiasa memeluknya saat tidur. Segala bentuk kontak fisik berarti bagi sang wanita dan bisa membantunya menghindari potensi menderita depresi pasca persalinan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.