Sukses

Perhatian, Orangtua yang Depresi Ganggu Performa Anak di Sekolah

Sebuah studi dari Swedia menunjukkan bahwa performa anak di sekolah bisa memburuk, jika orangtuanya didiagnosis dengan depresi.

Liputan6.com, Jakarta Sebuah studi dari Swedia menunjukkan bahwa performa anak di sekolah bisa memburuk, jika orangtuanya didiagnosis dengan depresi.

Menurut penulis senior di Drexel University School of Public Health di Philadelphia, Brian Lee, ada hubungan negatif yang signifikan antara depresi orangtua dan performa anak di sekolahnya.

“Kami jelas tahu bahwa depresi merupakan hal yang buruk seperti masalah kesehatan mental lainnya, namun kurang diakui bahwa kesehatan mental juga dapat mempengaruhi orang lain. Jadi untuk para orangtua atau pengasuhnya, populasi yang paling rentan terhadap hal ini adalah anak-anak,” ujarnya.

Studi sebelumnya yang ditulis dalam JAMA Psychiatry, menemukan bahwa anak-anak dengan orangtua yang depresi, lebih mungkin memiliki masalah dengan perkembangan otak, perilaku, emosi, serta masalah kejiwaan lainnya, seperti dilansir dari Foxnews, Selasa (18/10/2016).

Untuk studi baru ini, para peneliti menggunakan data lebih dari 1,1 juta anak yang lahir di Swedia antara tahun 1984 dan 1994. Tiga persen dari para ibu dan sekitar dua persen ayahnya, didiagnosis dengan penyakit depresi di masa anak mereka tengah menyelesaikan pendidikan sekolah. Rata-rata, anak mereka masih berumur 16 tahun pada saat orangtua mereka mengalami depresi tersebut.

Hasilnya secara keseluruhan, ketika orangtua didiagnosis depresi, nilai anak-anak mereka sangat buruk. Selain itu juga ditemukan bahwa depresi pada ibu lebih mempengaruhi anak perempuannya dibandingkan pada anak laki-lakinya.

Dari berbagai faktor yang mempengaruhi kinerja anak di sekolah, Lee mengatakan bahwa depresi yang dialami orangtua, biasanya dipicu oleh isu seperti status ekonomi keluarganya yang mana mempengaruhi pemberian pendidikan pada anaknya. Hal ini menjadi salah satu faktor terbesar dalam menentukan keberhasilan anak di sekolah. 

Dalam sebuah editorial yang diterbitkan bersamaan dengan penelitian tersebut, sangat ditegaskan bahwa pemberian pengobatan pada ibu yang depresi, baik dengan psikoterapi atau obat-obatan, telah terbukti juga dapat mengurangi masalah pada anak-anaknya.

“Oleh karena itu Anda harus mengobati orangtua. Walapun terkadang Anda harus mengobati anak-anak, namun semua (pengobatannya) harus dimulai dari orangtuanya,” tutur seorang psikiatri dari New York State Psychiatric Institute, Myrna Weissman.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini