Sukses

Terungkap, Fakta Dibalik Penggunaan Sperma Pada Wajah

Semua wanita pasti menginginkan kulit wajah yang halus dan bersinar, bahkan dengan melakukan beberapa cara perawatan yang bisa dibilang aneh

Liputan6.com, Jakarta Semua wanita pasti menginginkan kulit wajah yang halus dan bersinar, bahkan dengan melakukan beberapa cara perawatan yang bisa dibilang aneh, salah satunya mengoleskan sperma ke wajah. Namun apakah perawatan ini efektif?

Salah satu yang berkeputusan untuk melakukannya adalah seorang blogger kecantikan, Tracy Kiss, yang memperlihatkan video tutorial menggunakan sperma sebagai cara untuk mendapatkan kulit yang mulus.

Ia membeberkan bahwa sperma bisa meremajakan kulit dan memberikan kesegaran. Menurutnya, sperma bisa sekali pun membuat kulit bayi sangat halus dan terlihat merona. Ia pun beranggapan bahwa hal tersebut akan berefek sama pada kulitnya.

Akan tetapi, menurut seorang dermatolog (dokter kulit), Karyn Grossman, MD, hal ini tak sepenuhnya benar.

“Ya, jelas, air mani adalah komponen yang dapat membuat bayi, dan Anda membutuhkan sperma dan sel telur untuk membuat janin. Namun sperma itu sendiri tidak ada hubungannya dengan kulit bayi yang baru lahir. Sperma hanya pembawa materi genetik,” ujarnya.

Grossman mengatakan, mungkin yang membuat Kiss suka adalah efek halus di kulitnya. Sederhananya adalah karena protein yang dikandung sperma. Namun dari perspektif kesehatan, air mani mungkin bukan pilihan yang baik.

“Dari sudut pandang dokter, ada masalah kesehatan medis jika kita terkena cairan tubuh orang lain seperti air mani. Cairan tubuh mampu menularkan IMS (Infeksi Menular Seksual), bahkan jika Anda bersama suami atau pacar Anda sendiri. Selain itu juga ada potensi masalah yang berbeda (pada wajah),” ungkapnya.

Ia menambahkan, ”yang paling terkenal, air mani bisa menyebabkan kemungkinan infeksi pada mata--herpes pada mata dapat menyebabkan jaringan parut dan masalah visual.”

Selain masalah kesehatan, ada beberapa kelemahan dalam logika Kiss. Ia mengaku dengan menggunakan sperma sebagai perawatan alternatif pada wajah, zat asamnya yang ringan dapat menghilangkan sel-sel kulit mati.

“pH normal air mani sekitar 7,1 – 8,0 dan ini benar-benar tidak asam sama sekali. Sedangkan pH kulit Anda lebih dekat ke angka 4 – 4,5, dan inilah seharusnya kulit orang-orang. Kami berbicara tentang perawatan kulit, tentang bagaimana asamnya kulit kita dan kita perlu mengembalikan lapisan asam tersebut. Sehingga dalam hal ini air mani sebenarnya sangat kaustik pada kulit,” katanya.

Memang, komponen dasar air mani tidak berbahaya, seperti asam amino, enzim, kalium, dan zinc.

“Tidak ada sesuatu yang buruk dalam kandungannya, namun tidak ada studi yang menunjukkan bahwa air mani adalah cara ajaib untuk mendapatkan kulit yang awet muda,” kata Dr. Grossman.

Padahal menurutnya, masih banyak perawatan lain yang bisa dilakukan oleh wanita untuk mendapatkan hasil kulit yang menawan.

“Anda bisa menggunakan telur dan mengubahnya menjadi masker dengan konsentrasi tinggi proteinnya. Anda juga dapat membuat scrub yang bagus dari minyak kelapa, baking soda, dan mungkin susu bubuk atau susu almond,” tuturnya, seperti dilansir dari Refinery29, Selasa (18/10/2016).

Namun jika Anda tetap ingin mengoleskan sperma ke wajah sebagai perawatan kulit, ia pun mengatakan, ”saya tidak akan menganjurkan seseorang untuk melakukannya hanya untuk alasan kosmetik,” tegas Dr. Grossman.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.