Sukses

Ibu Hamil Sebaiknya Hindari Konsumsi Telur Setengah Matang

Ibu hamil perlu mempertimbangkan untuk makan telur setengah matang.

Liputan6.com, Jakarta Saat hamil, para ibu perlu memperhatikan jenis makanan dan minuman apa yang mereka konsumsi. Bila ibu hamil salah memilih menu bisa mempengaruhi kondisi kesehatan ibu dan janin dalam perutnya. Salah satu yang perlu diperhatikan adalah ketika ibu hamil mengonsumsi telur.

Telur memang merupakan sumber protein, selenium, kolin, juga asam lemak omega-3 yang paling sempurna dari makanan lainnya. Namun ketika ibu hamil mengonsumsi telur dengan kondisi setengah matang, dikhawatirkan dapat membahayakan kondisi ibu hamil.

Seperti dikutip babycenter.co.uk, Selasa (11/10/2016) telur setengah matang mengandung Salmonella, jenis bakteri yang menyebabkan beragam masalah kesehatan. Efeknya memang tidak secara langsung membahayakan janin, namun dapat menyebabkan ibu mual, muntah-muntah, diare, sakit kepala, hingga demam.

Mengutip Telegraph, seorang ahli gizi, Dr Juliet Gray dari University of Southampton, mengatakan bahwa panduan pengonsumsian telur khususnya bagi ibu hamil dan anak sangat dibutuhkan. Dalam studinya, Gray menemukan bahwa banyak ibu yang menghindari telur di masa kehamilannya, bahkan tak sedikit juga ibu yang memperkenalkan telur saat anak menginjak usia 12 bulan.

"Tampaknya ada beberapa kebingungan di kalangan masyarakat tentang keselamatan (mengonsumsi) telur dan keamanan pangan yang mungkin menimbulkan alergi," kata Gray.

Untuk menghindari kondisi kesehatan yang tidak diinginkan, sebaiknya ibu hamil mengonsumsi telur yang matang dan menyesuaikan porsi telur seperti yang direkomendasikan US Institute of Medicine, sebanyak 425mg per hari.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.