Sukses

8 Hal Tak Terduga yang Ternyata Bikin IQ Jatuh

bagi Anda yang dianugerahi dengan kemampuan otak melampaui batas normal, hati-hati, IQ Anda bisa jatuh kapan saja.

Liputan6.com, Jakarta Tes IQ sudah lama dijadikan tolak ukur untuk mengetahui sejauh mana kemampuan otak manusia bekerja. Kebanyakan orang menginginkan IQ yang tinggi lantaran ini menandakan bahwa tingkat kepintarannya patut diacungkan jempol dan juga memudahkannya untuk bisa lebih mudah diterima masuk ke dalam universitas atau mendapatkan pekerjaan.

Bagi mereka yang dianugerahi dengan hasil tes IQ tergolong tinggi, tentunya ingin agar semasa hidupnya kemampuan otaknya selalu sama, yaitu melampaui kompeten. Namun jangan salah, ternyata IQ pun bisa turun, baik secara perlahan maupun seketika pada siapa pun.

Ada sejumlah hal yang bisa menurunkan IQ seseorang. Melansir Telegraph, Senin (10/10/2016), berikut hal-hal yang dimaksud.

Makanan mengandung lemak jenuh

Peneliti di University of Montreal menemukan fakta bahwa pengonsumsian makanan yang mengandung lemak jenuh secara berlebihan bisa mempengaruhi fungsi otak yaitu melalui saraf yang fungsinya mengendalikan dopamine.

Diet makanan berlemak

Meski disarankan untuk tidak konsumsi makanan mengandung lemak jenuh, bukan berarti Anda harus sepenuhnya berhenti mengonsumsinya. Ini dikarenakan, diet atau pun berhenti total mengonsumsi makanan tersebut juga bisa memicu kerusakan pada otak, daya ingatan menurun dan depresi.

Melakukan banyak hal sekaligus atau ‘multi-tasking’

Ahli saraf di Massachusetts Institute of Technology, Earl Miller menerangkan bahwa otak tidak dirancang untuk memfasilitasi pikiran atau melakukan banyak hal sekaligus. Jika seseorang terus-menerus menerapkan hal ini maka fungsi kognitifnya akan menurun dan lambat laun dirinya akan merasa kesulitan untuk berpikir kreatif seperti sebelumnya. Ia cenderung akan mengembangkan pikiran dan ide dalam otak yang tergolong dangkal.

Terlalu manja dengan teknologi

Di era modern ini, sudah jarang orang yang mau berusaha menghafal nomor telepon seseorang atau mencari tahu informasi seputar dunia dengan membaca koran lantaran sudah ada internet untuk membantunya mencari tahu. Keseringan mengandalkan teknologi akan membuat otaknya melemah lantaran jarang digunakan atau dipacu untuk bekerja keras mengingat sesuatu. Ini akan membuat daya ingatannya turun drastis.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Buah hingga permen karet

Buah-buahan mengandung fruktosa

Ternyata buah-buahan tidak selalu membawa dampak positif. Beberapa buah yang mengandung gula fruktosa mempengaruhi kadar sekaligus kemampuan insulin dalam tubuh. Pasalnya gula ini secara perlahan-lahan merusak sel otak dengan cara membuatnya berpikir lebih lambat dari normal. Tidak hanya buah-buahan, fruktosa dapat ditemukan dalam madu dan sayur-sayuran juga.

Terlalu sering nonton sinetron dan ‘Reality TV Show’

Psikolog berkebangsaan Austria, Markus Appel menjelaskan bahwa mereka yang terlalu sering menonton film seri, reality TV show atau seperti yang sering ditayangkan di Indonesia yaitu, sinetron mengganggu kinerja otak khususnya fungsi kognitif. Selain itu, tontonan tersebut yang disaksikan secara terus-menerus dan dalam jangka waktu lama akan membuat perilakunya berubah menjadi sosok karakter yang ia idolakan dari acara tayangan tersebut.

‘Jet lag’ dan insomnia

Ilmuwan di University of California, Berkeley mengungkap fakta bahwa kurang tidur atau perubahan ritme tidur akibat jet lag atau penyakit insomnia merusak kinerja sekaligus fungsi kognitif dan jika terjadi dalam waktu panjang akan membuatnya rusak sepenuhnya.

Mengunyah permen karet

Penelitian yang dilaksanakan belum lama ini menghasilkan sebuah fakta yang akan membuat banyak orang heran. Ya, fakta yang dimaksud adalah bahwa mengunyah permen karet bisa merusak fungsi otak dengan membuatnya kehilangan fokus. Pasalnya, jika permen karet terlalu lama berada dalam mulut dan pengunyahan dilakukan dalam jangka waktu terlampau lama, maka orang tersebut kemungkinan besar akan dihadapi kesulitan untuk bisa fokus melakukan apa pun kedepannya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini