Sukses

Benarkah Mutmainah yang Mutilasi Bayi Alami Gangguan Kejiwaan?

Polisi masih menyelidiki penyebab Mutmainah tega mutilasi bayinya berumur satu tahun

Liputan6.com, Jakarta Polisi masih menyelidiki penyebab dugaan Mutmainah tega mutilasi bayinya berumur satu tahun. Muncul pula dugaan wanita yang biasa di sapa Iin ini mengalami gangguan kejiwaan usai melahirkan yakni Postpartum Psikosis atau Pospartum Depression.

"Jika alami gangguan jiwa, berarti dia melakukan itu bukan sengaja. Mana ada sih orangtua yang mau bunuh anak kalau tidak ada problem dengan mentalnya. Bunuh anak kucing saja tidak berani, apalagi anak sendiri kan. Potong ayam aja kita udah takut," kata Ketua Persatuan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa di Pusat, Eka Viora usai konferensi pers Hari Peringatan Kesehatan Jiwa Sedunia di kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta (5/10/2016).

Menurut Eka, bisa saja Iin mengalami Postpartum Psikosis ataupun Postpartum Depression. Kedua kondisi mengacu pada gejala-gejala yang muncul sesudah melahirkan. "Untuk mengetahui itu ya harus diperiksa," kata Eka lagi.

PPP adalah gangguan yang berbeda dan jauh lebih berat jika dibandingkan dengan Baby Blues dan Postpartum Depression. PPP bisa terjadi bersamaan dengan Baby Blues atau PPD. Lalu, bisa juga muncul bisikan-bisikan halus.

"Namun pada wanita dengan Postpartum Depression berat, muncul gejala-gejala psikosis, misalnya muncul suara-suara yang mengatakan 'anak itu nyusahin, cekik aja, atau bunuh aja'. Tapi dalam kasus ini saya enggak tahu pasti ya," papar Eka.

Jika memang pakar profesional sudah mengetahui benar alami gangguan kejiwaan, bisa segera diberikan pengobatan yang tepat. Lalu, dukungan keluarga pun amat penting untuk membuatnya mentalnya kembali sehat.

"Kami berharap suaminya tidak menceraikan dia, harus ngobatin dia. Kalau menceraikan, masalahnya enggak selesai," kata wanita berjilbab ini.

Menurut Eka, setelah menjalani pengobatan ditambah dukungan keluarga besar untuk Iin, potensinya alami kekambuhan kecil.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini