Sukses

7 Hormon yang Harus Wanita Ketahui

Selain estrogen dan testosteron, ada hormon lain yang perlu diketahui para wanita.

Liputan6.com, Jakarta Otak memang pengendali pikiran dan tindakan Anda. Namun, hormon memiliki peran penting untuk kinerja bagian dalam tubuh Anda.

Sistem endokrin, jaringan kelenjar yang memproduksi dan mengatur hormon yang bertanggung jawab atas kinerja tubuh Anda. Kelenjar yang membentuk sistem endokrin mengelola segala sesuatu dari suasana hati, nafsu makan dan tingkat energi untuk siklus reproduksi dan sistem imun.

Kelenjar Anda melakukan semua itu dengan melepaskan dan mengatur hormon yang secara efektif memberi pesan kimia terhadap tubuh adanya sistem yang berbeda dan bagaimana cara mengatasinya.

Selain hormon estrogen dan testosteron, ada hormon lain yang perlu diketahui para wanita, seperti dilansir Prevention, Kamis (29/9/2016) berikut ini.

1. Tiroid 
Hormon kelenjar tiroid adalah pengukur metabolisme tubuh. Dari nafsu makan dan kadar energi hingga waktu haid, tiroid memainkan peran penting dalam fungsi internal yang berbeda.

Jika tiroid Anda memproduksi terlalu banyak hormon, Anda akan merasa gugup, makan berlebih, gelisah, pengeroposan tulang, atau jantung berdebar serta merasa panas sepanjang waktu. Tiroid yang bermasalah juga bisa menyebabkan pikiran tidak fokus hingga siklus haid yang panjang dan berat.

2. Progesteron
Hormon ini sangat penting saat kehamilan karena membantu rahim menerima dan beradaptasi dengan kehadiran sperma. Progesteron akan naik dan turun secara dramatis selama siklus haid. Saat siklus haid tiba, hormon ini menjadi lebih tinggi sehingga mempengaruhi perasaan Anda yang berubah menjadi sendu, tidur dengan nyenyak, dan makan sangat banyak.

Ketika hormon ini tidak berfungsi baik, bisa berarti adanya komplikasi kehamilan, haid yang tidak teratur atau abnormal, energi yang menurun atau kenaikan berat badan, semua karena masalah progesteron. Tes darah untuk mengecek progesteron bisa menjadi solusinya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Melatonin

3. Melatonin
Melatonin membantu waktu tidur malam hari anda dan memainkan peran dalam tingkat nafsu makan dan energi. Ketika melatonin bermasalah, Anda akan merasa ngantuk di siang hari dan merasa segar di sore atau malam hari sehingga waktu tidur Anda pun terganggu.

Tes darah atau urine bisa memberi jawaban masalah hormon melatonin. Tapi, kebanyakan orang melakukan cara alami seperti mengatur waktu tidur, bangun dan jadwal makan yang konsisten, untuk membuat hormon melatonin kembali normal.

4. Paratiroid
Hormon ini membantu mengatur darah, organ dan kadar kalsium tulang Anda. Ini juga membantu tubuh memecah dan memetabolisme vitamin D.

Tanda hormon ini tidak bekerja baik, tangan atau kaki kejang dan detak jantung tak beraturan. Kelebihan paratiroid bisa menyebabkan dehidrasi, batu ginjal dan osteoporosis. Tes darah dapat mengetahui kelainan hormon ini.

5. Kortisol
Hormon ini meningkat ketika Anda dalam kondisi stres. Kortisol membantu membentuk memori, mengontrol kadar gula darah Anda, menjaga garam tubuh dalam keadaan seimbang, dan membatasi peradangan.

Tanda hormon ini melemah antara lain wajah merah, rambut rontok, rambut halus menutupi wajah Anda, osteoporosis dan siklus haid yang tidak teratur.

 

3 dari 3 halaman

Ghrelin

6. Ghrelin
Hormon ini mendorong Anda untuk makan atau menimbulkan rasa lapar. Hormon ini juga memberitahu usus Anda untuk mulai membuat asam pencernaan dan air untuk membantu memecah makanan yang dimakan.

Tanda hormon ini melemah yakni Anda merasa lapar lagi setelah makan. Terlalu sedikit tidur dan terlalu banyak stres dapat membuang kadar hormon ghrelin Anda. Masalah pada hormon ini juga bisa berasal dari diet karbohidrat atau gula tinggi.

7. Insulin
Hormon ini memungkinkan sel-sel di otot, lemak dan hati Anda menyerap glukosa atau energi yang beredar dalam darah. Energi ini berasal dari makanan yang Anda makan.

Terlalu banyak atau terlalu sedikit insulin mengacaukan kemampuan tubuh untuk mengelola glukosa darah. Awalnya, ini menyebabkan rasa haus yang ekstrem, sering buang air kecil atau memiliki tekstur kulit yang aneh. Ini bisa memicu penyakit diabetes. Tes glukosa darah bisa menjadi solusi untuk menghindari penyakit diabetes.

(Aluna Swara)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini