Sukses

Cara Didik Paling Kotor dan Berkuman yang Justru Bikin Anak Sehat

Tidak semua bakteri itu jahat. Simak penjelasan ilmuwan soal ini.

Liputan6.com, Jakarta Memastikan sekaligus menjaga kesehatan dan keselamatan anak merupakan tugas utama setiap orangtua. Untuk menghindari si buah hati dari penyakit, orangtua tentunya akan berupaya untuk menjauhkan mereka dari hal-hal yang berpotensi memiliki kadar kuman tinggi seperti barang atau tempat yang tergolong kotor.

Namun, tidak mungkin juga untuk orangtua mengurung sang anak terus menerus di dalam rumah atau melarangnya memegang segala bentuk obyek yang dianggap berkuman. Akan ada waktunya mereka akan dihadapi ancaman seperti kuman atau bakteri saat bermain di luar atau menyentuh barang yang diselimuti debu.

Bagi para orangtua yang khawatir, jangan dulu larut dalam kecemasan. Seperti dilansir dari beberapa sumber, Senin (26/9/2016), para ilmuwan yang sudah dalam jangka waktu tahunan menghabiskan waktu mempelajari mikroba dan hal lainnya seputar bakteri, berkesimpulan bahwa sebetulnya ada baiknya anak kontak langsung dengan kuman atau bakteri.

Tak bisa dipungkiri bahwa pemikiran ini terkesan tidak masuk akal. Akan tetapi, kesimpulan tersebut dibuat bukan tanpa alasan. Mereka menjelaskan, tidak semua bakteri jahat dan ada beberapa jenis yang justru membantu memelihara kesehatan usus si buah hati.

Lantas, apa yang seharusnya orangtua lakukan mengetahui fakta bahwa ternyata beberapa jenis bakteri ternyata baik bagi kesehatan anak?

Berikut saran-saran yang aneh namun efektif dari para ilmuwan untuk setiap orangtua yang terlalu sering cemas.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tips orangtua

1. Mengijinkan anak belajar manfaat dari kotor

Saat di alam terbuka, biarkan anak-anak Anda untuk 'menyentuh' apa pun yang mereka inginkan, termasuk kotoran, lumpur, pohon, tanaman, serangga, dan hal serupa lainnya. Bawa ember, air, dan sekop ketika Anda berada di taman untuk (kebanyakan dari mereka) membuat kue lumpur, perang lumpur atau bahkan menyerahkan diri Anda untuk dibaluri lumpur. Jika kotoran masuk ke mulut mereka, jangan panik, mereka akan segera menyadari bahwa kotoran tidak baik untuk dimakan dan kemungkinan besar tidak akan melakukannya lagi. Kebanyakan anak-anak memiliki keinginan bermain kotor-kotoran, tapi dalam kehidupan modern ini mereka malah dibatasi.


2. Memperbolehkan kontak fisik dengan binatang

Biarkan anjing Anda aman bermain dan berinteraksi dengan bayi atau anak kecil. Namun, saran ini tidak diperuntukkan untuk para pemeluk agama Islam.Meskipun sebaiknya bawa anjing ke dokter hewan dahulu tepat sebelum bayi tiba, hanya untuk memastikan anjing Anda dalam kesehatan yang baik. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa membiarkan anjing Anda menjilati atau dekat dengan bayi Anda kemungkinan akan menurunkan risiko alergi dan asma, dengan manfaat tambahan seperti memberikan kesan persahabatan dan perlindungan serta mengajarkan anak Anda nyaman berada di sekitar hewan.


3. Membiarkannya kotor selama waktu bermain

Setelah bermain di luar, mencuci tangan anak dengan sabun anti-bakteri akan menghilangkan semua mikroba. Jangan bertindak seperti ini lantaran sudah terlalu ketar-ketir ingin si buah hati kembali terlihat bersih. Sebaiknya biarkan mereka kotor selama sesi bermain berlangsung atau sampai saatnya untuk makan atau setelah pergi ke kamar mandi. Terlebih, memberi waktu penggunaan sabun anti-bakteri ini akan meningkatkan resistensi mikroba, yang baik bagi kesehatan nantinya.


4. Sajikan makanan mengandung bakteri sehat untuk disantap

Umumnya, jenis mikroba yang baik atau sehat berada di bagian usus besar manusia. Untuk bertahan hidup guna menjalankan perannya sebagai pemelihara kesehatan usus manusia, mikroba ini tentunya juga membutuhkan makanan. Makanan berserat seperti sebagian besar jenis kacang, kemudian sayuran merupakan asupan tepat untuk jenis mikroba yang baik ini. Tidak ada salahnya juga memberikan anak yogurt meski termasuk hasil fermentasi karena diproses bukan di usus kecil melainkan di usus besar.


5. Hindari antibiotik pembasmi bakteri sehat

Antibiotik adalah obat ajaib untuk infeksi bakteri, dan telah menyelamatkan kehidupan anak-anak yang tak terhitung jumlahnya. Namun, setelah menyadari bahwa mereka benar-benar bom mikrobiota, berarti obat mujarab tersebut secara langsung dan tidak membunuh bakteri jahat sekaligus yang baik. Perlu diketahui bahwa setiap manusia akan selalu membutuhkan bakteri sehat dalam tubuh mereka dan apabila jumlahnya berkurang akibat keberadaan antibiotik dalam sistem atau organ kita, maka kecenderungan untuk terserang penyakit justru menjadi lebih besar. Ironis namun ini adalah sebuah fakta yang tidak bisa diabaikan begitu saja.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.