Sukses

Pengobatan Kanker Seperti Julia Perez Picu Menopause Dini?

Sempat menjalani pengobatan kanker, aktris Julia Perez kemungkinan mengalami gejala pramenopause

Liputan6.com, Jakarta Sempat menjalani pengobatan kanker, aktris Julia Perez kemungkinan mengalami gejala pramenopause atau menopause dini. Hal ini membuatnya tidak lagi menstruasi dan sulit memiliki anak.

Kondisi pramenopause ini ternyata tak hanya dialami Julia Perez. Berdasarkan data WHO (2010) jumlah wanita menopause di Asia pada tahun 2025 akan mencapai 373 juta jiwa. Di Indonesia, menurut data Kementerian Kesehatan 2005, diperkirakan wanita menopause dengan usia rata-rata 49 tahun sebanyak 30,3 juta pada 2020.

Melansir laman WebMD, Selasa (20/9/2016) pengobatan kanker seperti terapi kemoterapi dan hormon yang digunakan untuk mengobati kanker payudara memang dapat menyebabkan kemandulan atau menopause dini. Hal inilah yang menjadi perhatian bagi wanita yang masih tertarik untuk memiliki anak.

"Jika ini terjadi pada Anda, Anda harus mencari cara untuk menjaga kesuburan Anda sebelum memulai pengobatan kanker. Bahkan jika Anda tidak menstruasi, wanita premenopause harus tetap menggunakan KB saat menjalani terapi tersebut, karena beberapa obat kemoterapi berhubungan dengan cacat lahir," kata anggota American College of Obstetricians and Gynecologists, Nivin Todd, MD.

Di sisi lain, kata Todd, terapi radiasi tidak akan menyebabkan kemandulan kecuali diarahkan pada kedua ovarium. Kadang-kadang, tergantung pada jenis dan luasnya kanker, indung telur bisa diangkat dengan operasi atau radiasi untuk mengurangi jumlah estrogen yang diproduksi. 

Setelah kemoterapi, seorang wanita juga tidak bisa menstruasi karena fungsi ovarium yang tidak berfungsi normal. Namun tergantung pada usia wanita dan jenis kemoterapi yang digunakan, fungsi ovarium dapat kembali normal.

Laman Self mencatat, setidaknya ada beberapa tanda menopause dini, seperti:

1. Siklus menstruasi tidak teratur

2. Keringat berlebih

3. Vagina kering

4. Perubahan suasana hati

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.