Sukses

Usai Idul Adha, Warga Jogja Dihantui Hal Ini

Setelah Idul Adha, masyarakat dihantui beragam penyakit akibat mengonsumsi daging merah secara berlebihan.

Liputan6.com, Jakarta Usai Idul Adha, masyarakat dihantui beragam penyakit akibat mengonsumsi daging merah secara berlebihan.

"Konsumsi protein yang berlebih berisiko menyebabkan gangguan lemak dalam darah atau dislipidemia," ujar Susetyowati, ahli gizi Fakultas Kedokteran UGM, Kamis (15/9/2016).

Menurut dia, masyarakat cenderung mengonsumsi daging sapi dan kambing dalam jumlah besar saat merayakan Hari Raya Idul Adha. Hal tersebut, tuturnya, perlu diwaspadai terutama bagi yang memiliki persoalan kolesterol. Sebab, makan daging merah dalam porsi berlebih dapat meningkatkan kadar kolesterol tubuh. Sementara, pada orang yang tidak memiliki masalah kolesterol pun harus tetap menjaga asupan daging merah karena konsumsi berlebih bisa menyebabkan masalah pencernaan seperti sembelit.

"Dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko hipertensi yang menjadi faktor pemicu terjadinya penyempitan pembuluh darah, penyakit jantung, diabetes dan penyakit lainnya,” ucapnya.

Ia mengungkapkan kebutuhan asupan protein dalam sehari sekitar dua porsi atau setara dengan 100 gram. Protein tersebut bisa didapat dari sumber hewani seperti daging merah, ikan, susu, keju, dan telur serta sumber hewani dari tanaman kacang-kacangan.

Ia menyarankan dalam mengolah daging merah sebaiknya menghindari penambahan bahan masakan yang berlebih seperti minyak dan santan karena akan meningkatkan kadar kolesterol. Demikian pula dalam penggunaan kecap maupun saos secukupnya saja.

"Penambahan dalam porsi berlebih bahan-bahan yang mengandung natrium tersebut berisiko memunculkan hipertensi," ujarnya.

Dalam pemilihan daging pun menghindari penggunaan gajih dan jeroan karena tinggi kolesterol dan dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah.

“Jangan lupa untuk mengonsumsi sayur dan buah dalam jumlah seimbang untuk mengimbangi kalori dan kolesterol yang masuk,” kata Susetyowati.

Ia memaparkan terdapat mitos yang telanjur berkembang di masyarakat bahwa daging kambing memiliki kolesterol tinggi. Padahal, daging kambing mempunyai kandungan kalori, lemak, dan kolesterol lebih rendah daripada sapi.

Dalam 100 gram daging kambing terdapat kalori sebesar 154 kkal, sedangkan sapi sebanyak 207 kkal. Sementara kandungan lemak dalam kambing sebesar 9 gram dan sapi 14 gram. Dari sisi kolesterol, kandungan dalam daging kambing sebanyak 63 mg lebih rendah dibanding sapi yaitu 73 mg. Adapun kandungan protein kambing 16,8 gram dan sapi 18,8 gram.

“Sebenarnya tidak masalah mengonsumsi daging kambing maupun sapi, tetapi perlu diperhatikan porsinya. Bolehlahmakan satai maksimal 10 tusuk per hari," ucapnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini