Sukses

Inilah Salah Satu Kunci Panjang Umur

Mungkin banyak orang yang ingin memiliki umur yang panjang. Namun jika kita merasa tidak begitu dekat dengan anggota keluarga, hal ini terny

Liputan6.com, Jakarta Mungkin banyak orang yang ingin memiliki umur panjang. Namun jika kita merasa tidak begitu dekat dengan anggota keluarga, hal ini ternyata bisa berpengaruh pada keinginan Anda tersebut.

Penelitian baru menunjukkan, teman mungkin menghangatkan hati, namun mereka tidak dapat membantu Anda untuk hidup lebih lama. Sebaliknya, orang-orang yang merasa dekat dengan keluarganya lebih mungkin akan merasakan beberapa tahun keemasan di dalam hidupnya dan juga cenderung hidup lebih lama.

“Kami menemukan bahwa orang dewasa yang lebih banyak menghabiskan waktu dengan keluarganya, risiko meninggal menjadi kecil ketika studi dilakukan,” ujar penulis utama, James Eveniuk, seorang peneliti di University of Toronto's Dalla Lana School of Public Health.

Penelitian tersebut menggunakan data survei dari sekitar 3.000 orang dewasa yang menjawab pertanyaan di tahun 2005 dan 2006, ketika mereka berusia 57 dan 85. Para peneliti kemudian melihat siapa saja yang telah meninggal pada tahun 2010 dan 2011.

Selama awal survei, para peserta mendaftarkan lima orang terdekatnya (tidak termasuk suami atau istri), kemudian menggambarkan sifat hubungannya, dan menilai seberapa besar kedekatan yang dirasakan para peserta pada mereka.

Rata-rata, nilai rasa percaya mereka terhadap tiga hal tersebut adalah 2,91 dan sebagian besar peserta mengatakan bahwa mereka mendapat dukungan yang tinggi dari orang-orang terdekatnya.

Orang-orang yang menulis bahwa mereka merasa “sangat dekat” dengan anggota keluarganya hanya memiliki risiko enam persen kematian dalam lima tahun ke depan. Sedangkan orang-orang yang mengatakan bahwa mereka “tidak merasa sangat dekat” dengan keluarganya, memiliki sekitar 14 persen risiko kematian selama periode waktu yang sama.

Para peneliti menemukan, bahwa perasaan dekat dengan anggota keluarga juga melindungi setiap individu dari kematian dini akibat penyakit kardiovaskular, seperti dilansir dari Livescience, Kamis (15/9/2016).

Selain itu, para peneliti pun mendapat temuan bahwa para peserta yang lebih banyak menulis anggota keluarganya (terlepas dari kedekatan), memiliki peluang kematian lebih rendah jika dibandingkan dengan mereka yang hanya sedikit menuliskan nama anggota keluarganya.

“Memang, anggota keluarga terkadang bisa membuat stres, namun mereka masih bisa memberikan dukungan yang lebih bermanfaat, bahkan dalam situasi yang menantang, jika dibandingkan dengan teman-teman,” tulis para peneliti dalam studi tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini