Ini Tanda Chemistry Cinta Bukan Bualan Belaka

Liputan6.com, Jakarta Kehadiran cinta seringkali dikaitkan dengan chemistry (kimia).

Apakah chemistry itu? Ketika sedang jatuh cinta, seringkali kita mengatakan bahwa kita memiliki chemistry dengan si dia. Ini adalah aspek yang begitu kompleks, di mana kita merasa tertarik terhadap orang tersebut sehingga kita memiliki hubungan yang begitu kuat.

Dalam banyak kasus percintaan, chemistry yang kuat banyak mengarah pada keintiman fisik. Tak jarang chemistry timbul karena adanya sentuhan fisik sehingga meninggalkan daya tarik yang begitu kuat, seperti yang ditulis Boldsky, Rabu (14/9/2016). 

Berikut ini adalah beberapa fakta jika chemistry cinta itu memang ada dan bukan bualan belaka.

1. Chemistry berhubungan dengan kimiawi otak yang berperan untuk mengembangkan perasaan di alam bawah sadar. Inilah yang membuat kita tak dapat mengendalikan diri ketika sedang tertarik pada seseorang.

2. Tidak ada yang bisa mendefinisikan chemistry dengan tanda-tanda ada sinyal tertentu. Dalam beberapa hubungan, tidak ada tanda-tanda eksternal yang terlihat namun terdapat rasa tarik-menarik dari dalam hati sehingga kita memiliki perasaan suka atau jatuh cinta terhadap seseorang.

3. Akar dari chemistry bisa berasal dari emosional, psikologis, hingga fisik. Sehingga sangat sulit untuk mengkategorikan atau menganggapnya sebagai gairah atau chemistry. Pada beberapa kasus chemistry banyak mengarah pada ketertarikan fisik.

4.Bayangkan ketika Anda bertemu seseorang dan sangat obsesif untuk bertemu kedua kalinya dengan orang tersebut dan selalu berpikir tentangnya. Ini menjadi tanda jika Anda telah memiliki chemistry dengan orang tersebut.

5. Saat wajah Anda memerah dan tekanan darah meningkat ketika bertemu seseorang, ini menjadi tanda ada ketertarikan fisik. Hal ini menjadi dasar terjadinya chemistry pada seseorang.

6. Saat Anda merasa nyaman dan tenang, atau bahagia ketika berada di dekat seseorang, ini tandanya diri Anda sedang dipenuhi oleh emosi yang positif.