Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

8 Penyebab Keluarnya Bercak Darah dari Vagina

Jika Anda pernah mengalami perdarahan yang tak terduga, mungkin delapan faktor di bawah ini adalah penyebabnya.

Liputan6.com, Jakarta Anda mungkin pernah menemukan darah pada celana dalam meskipun waktu haid telah usai. Kondisi ini pastinya membuat Anda bingung.

Jika Anda pernah mengalami perdarahan yang tak terduga, mungkin delapan faktor di bawah ini adalah penyebabnya.

1. Anda sedang hamil
The American Pregnancy Association memperkirakan 20 persen wanita mendapatkan bercak darah selama 12 minggu awal kehamilan. Bercak darah pada awal kehamilan cenderung lebih sedikit daripada menstruasi bulanan Anda.

2. Pasang IUD atau KB
Memang benar, IUD atau KB dapat menyebabkan perdarahan yang tak teratur. Sekitar 25 persen orang yang memakai IUD ParaGard mengalami haid lebih lama dan banyak. IUD Mirena juga bisa menyebabkan perdarahan karena mengandung sedikit hormon progestin, levonorgestrel, setidaknya dalam tiga hingga enam bulan pertama.

Selain itu, perdarahan juga bisa terjadi jika IUD yang dipasang bergeser atau tidak berada di lokasi yang tepat.

3. Tiroid bermasalah
Tiroid juga bisa menjadi penyebab perdarahan pada vagina. Jika ada bercak darah, dokter mungkin akan mengecek tiroid Anda apakah masih berfungsi baik atau menurun. Apa sebab tiroid bermasalah? Tiroid sub-par dapat mempengaruhi sistem pituitari yakni kelenjar hipofisis yang mengeluarkan bermacam hormon. Pada beberapa kasus, kondisi tersebut bisa menyebabkan perdarahan. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tiroid bermasalah

4. Seks
Ya, terkadang melakukan hubungan seks juga bisa membuat vagina berdarah. Biasanya itu terjadi jika Anda "bermain" terlalu kasar atau vagina dalam kondisi tidak cukup basah.

5. Mengalami Polycystic Ovary Syndrome (PCOS)
Sindrom ovarium polikistik merupakan suatu kondisi terganggunya fungsi ovarium pada wanita di usia subur. Hormon testosteron laki-laki dapat mencegah estrogen berfungsi normal. Beberapa gejalanya seperti masa haid yang sangat panjang dan banyak, tidak haid selama beberapa bulan dan haid yang tak teratur.

6. Kanker
Inilah mengapa Anda perlu mewaspadai adanya perdarahan selain waktu haid tiba. Meski memang jarang terjadi, bisa jadi perdarahan yang tak teratur bisa jadi pertanda kanker rahim atau serviks. Hal ini lebih mungkin terjadi jika Anda mengidap HPV. Dokter akan menyarankan Anda untuk menjalani beberapa tes lanjutan.

7. Menderita infeksi penyakit menular
Penyakit menular seksual (PMS) adalah berbagai infeksi yang dapat menular dari satu orang ke orang lain melalui kontak sosial. Penyakit ini sering muncul tanpa gejala. Namun, jika Anda pernah mendapati perdarahan dari vagina terutama setelah berhubungan seks, bisa jadi Anda terkena PMS.

PMS dan HPV bisa menyebabkan peradangan di leher rahim Anda. Ketika leher rahim meradang, itu bisa menyebabkan perdarahan.

8. Minum obat-obatan
Biasanya obat pengencer darah bisa menyebabkan haid lebih berat dan terjadi perdarahan. Suplemen seperti ginkgo biloba juga memiliki sifat pengencer darah yang dapat mempengaruhi aliran darah. Tak jarang, jenis pengontrol kehamilan seperti NuvaRing yang mengandung estrogen dan progestin bisa jadi penyebabnya.

(Aluna Swara)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini