Sukses

Sabun Anti-bakteri Kini Menjadi Produk Terlarang, Cek Alasannya

Kini FDA merilis aturan akhir yang membuat perusahaan sabun tak bisa lagi menjual produk yang mengandung 19 bahan anti-bakteri.

Liputan6.com, Jakarta Food and Drug Administration (FDA) pernah mengusulkan aturan yang mewajibkan perusahaan sabun untuk membuktikan produk anti-bakteri mereka benar-benar efektif membasmi kuman. Usulan tersebut dikeluarkan FDA pada 2013 silam.

Kini, tiga tahun kemudian, FDA telah merilis aturan akhir mereka di mana perusahaan tidak bisa menjual lagi sabun cuci tangan atau mandi yang mengandung 19 bahan anti-bakteri tertentu. Bahan yang paling terkenal adalah triclosan yang sering ditemukan pada sabun cair dan triclocarbon yang biasanya ada di sabun batang.

Perusahaan sabun tidak mampu memberikan bukti yang meyakinkan kepada FDA bahwa bahan dalam produk sabun anti-bakteri mereka aman dan efektif membasmi kuman.

Dikutip laman Menshealth, Jumat (9/9/2016), hal tersebut terjadi karena berdasar data terbaru ada kemungkinan bahwa penggunaan anti-bakteri yang merata bisa menimbulkan resistensi antibiotik, yang menyebabkan bakteri yang berkembang tidak dapat dibunuh melalui obat-obatan antibiotik.

Selain itu, bahan triclosan dapat menyebabkan gangguan pada hormon, tiroid dan gangguan pada testosteron. Namun, gangguan ini belum dibuktikan bisa terjadi pada manusia.

Dari bukti-bukti dan studi yang dilakukan FDA, mereka menyimpulkan bahwa mencuci bagian tubuh dengan bahan anti-bakteri tidak lebih efektif mengurangi penyebaran penyakit atau infeksi daripada mencuci dengan sabun biasa dan air.

Setelah usulan tersebut, banyak perusahaan sabun yang akhirnya menghapus triclosan dan triclocarbon dari produk mereka. Bahan-bahannya pun harus benar-benar dihapus dalam waktu satu tahun menurut aturan FDA.

Intinya adalah, mencuci tangan dengan sabun biasa dan air sudah cukup efektif mencegah penyebaran penyakit. Tidak perlu sabun khusus yang mengandung antibakteri setiap kali mencuci tangan. Cukup pastikan Anda mencuci tangan dengan air bersih secara benar.

Artikel oleh Aluna Swara.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini