Sukses

Penderita Batu Empedu Rentan Kena Serangan Jantung

Beberapa studi telah menyatakan adanya hubungan potensial antara batu empedu dan penyakit kardiovaskular

Liputan6.com, Jakarta Batu empedu terbentuk ketika empedu mengandung banyak kolesterol atau zat abnormal lainnya. Sementara penyebabnya hingga kini belum sepenuhnya diketahui. Faktor-faktor seperti obesitas, diabetes, dan makan makanan tinggi lemak, kolesterol dan rendah serat semua meningkatkan risiko batu empedu.

Faktor yang sama menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, yang membunuh 370.000 orang Amerika per tahun. Karenanya penderita batu empedu 23 persen lebih berisiko untuk terkena penyakit jantung koroner, dibandingkan orang lain.

"Beberapa studi sebelumnya telah menyatakan adanya hubungan potensial antara batu empedu dan penyakit kardiovaskular," kata penulis senior Dr Lu Qi, profesor epidemiologi di Tulane University di New Orleans, dilansir Foxnews, Rabu (7/9/2016). "Studi kami menyediakan bukti yang konsisten pertama dalam populasi di Amerika Serikat."

Data dari National Institutes of Health, terdapat lebih dari 3 juta kasus batu empedu di Amerika Serikat setiap tahun. Yang menyebabkan rasa sakit di seluruh organ dan bisa diangkat melalui operasi.

Para peneliti menggabungkan hasil dari tujuh studi Amerika Serikat termasuk lebih dari 800.000 orang dan 51.000 kasus penyakit jantung koroner yang didefinisikan dalam penelitian sebagai serangan jantung.

Enam persen wanita dan 3 persen pria memiliki riwayat batu empedu. Orang-orang ini cenderung lebih tua, perokok atau pengguna aspirin, kurang aktif secara fisik, memiliki indeks massa tubuh yang lebih tinggi dan memiliki riwayat tekanan darah tinggi, diabetes atau kolesterol tinggi daripada yang lain.

Setelah menyesuaikan untuk faktor risiko penyakit jantung secara umum, serta usia, gaya hidup dan faktor-faktor lain, para peneliti menemukan bahwa orang dengan riwayat batu empedu memiliki risiko 23 persen lebih tinggi terkena penyakit jantung koroner dibandingkan dengan orang lain.

"Penelitian kami adalah observasional," kata Qi, yang tidak dapat menentukan sebab dan akibat. "Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menunjukkan apakah hubungan yang diamati adalah kausal."

“Obesitas, diabetes, dan makan makanan tinggi lemak, kolesterol dan rendah serat semua meningkatkan risiko batu empedu, yang mempengaruhi hingga 25 persen orang dewasa di dunia Barat”, kata Qi.

Pasien dengan batu empedu harus dimonitor didasarkan pada penilaian yang cermat faktor risiko batu empedu dan penyakit jantung, kata Qi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.