Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Bagaimana Cara Mengatasi Kecanduan Seks?

Para ahli mengungkap konseling, bergabung dalam support group, dan memiliki perencanaan adalah kunci terlepas dari kecanduan seks.

Liputan6.com, Jakarta Bila hasrat seksual sulit dikendalikan bisa jadi itu gejala kecanduan seks. Tak banyak riset yang mengungkap cara terbaik mengatasi kondisi ini. Namun para ahli mengatakan konseling, bergabung dalam kelompok pendukung (support group), dan memiliki perencanaan adalah kunci terlepas dari kecanduan seks.

Konseling dengan psikolog atau psikiater merupakan awal baik seseorang bisa lepas dari kondisi tersebut. Konselor akan mencoba menggali informasi dari pecandu seks dan memberikan saran.

Para konselor biasanya menggunakan terapi perilaku kognitif (cognitive behavioral therapy). Lewat terapi ini orang yang kecanduan seks dibantu untuk mengenali pemicu yang membuat perilaku seksual mereka begitu besar dan mengevaluasi perilaku mereka. Diharapkan hal ini mampu membuat pecandu seks keluar dari penyimpangan seksual ini seperti dikutip laman Medicine Net, Minggu (4/9/2016).

Konseling untuk atasi kecanduan seks (Foto: renaissancerecoverycenter.com)

Salah satu cara yang dilakukan psikolog dengan mendorong pasien kecanduan seks menentang pikiran yang menyebabkan ke arah hubungan seksual seperti dituturkan Rory Reid dari UCLA Semel Institute for Neuroscience and Human Behavior, Amerika Serikat.

"Jika seorang pasien mengatakan ia memiliki keinginan bercinta dan tidak bisa mengendalikannya. Saya akan bertanya lagi kepadanya, 'Memang apa yang akan terjadi bila tidak melakukan itu? Apakah penis Anda akan jatuh?'. Saya akan mengajakanya berbicara lebih realistis," kata Reid seperti dikutip Web MD.

Lalu, banyak pecandu seks merasakan manfaat dengan tergabung dalam sebuah grup yang berisi orang-orang pendukung yang membantu mereka keluar dari perilaku tersebut.

Kadang kala, beberapa orang kecanduan seks juga diberikan obat yang berfungsi menekan sifat kompulsif. Biasanya obat yang digunakan jenis seroetoninergic (SSRI). Ini obat yang sama digunakan untuk mengatasi depresi maupun gangguan kecemasan.

Pada umumnya seroetoninergic aman dengan efek samping ringan seperti mual, diare, sakit kepala. Namun ada beberapa pasien alami tremor dengan obat ini. Sehingga jangan asal membeli obat, namun wajib berdasarkan resep psikater Anda. 

Selain itu ada juga obat naltrexone yang biasanya digunakan untuk mengatasi efek dari narkotika. Obat ini kemungkinan bisa berguna mengurangi dorongan seksual orang yang kecanduan seks.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.