Sukses

Kisah Beryl, Wanita yang `Hamil` 9 Tahun

"Aku telah 'hamil' selama sembilan tahun." Hanya itu yang bisa dijawab Beryl Romaine, seorang wanita di Inggris ketika ditanya perihal perut

Liputan6.com, Jakarta "Aku telah 'hamil' selama sembilan tahun." Hanya itu yang bisa dijawab Beryl Romaine, seorang wanita di Inggris ketika ditanya perihal perutnya yang besar.

Ya, semua orang mungkin berasumsi dia hamil. Namun Beryl mengatakan, dia tidak hamil melainkan menderita fibroid (tumor jinak di rahim). Penyakit ini membuat perutnya terus membengkak bak orang hamil.

"Banyak orang asing memberikan tempat duduk mereka di kereta. Mereka tanya kapan bayiku akan lahir. Tapi aku hanya tersenyum dan memberitahukan mereka ini bukan hamil melainkan tumor," ujarnya.

Sekitar satu dari tiga wanita mengalami fibroid. Kondisi ini paling sering terjadi pada usia 30 dan 50 tahun. Penyebab pasti belum diketahui namun pihak medis berasumsi, kondisi ini terkait dengan tingkat tinggi hormon wanita estrogen dan progesteron, tulis Dailymail, Jumat (26/8/2016).

"Ada kecenderungan genetik yang kuat. Jika ibu Anda memilikinya, Anda cenderung, juga," kata konsultan kebidanan dan ginekologi di St George Hospital NHS Trust, South-West London dan Newlife Fertility Centre di Epsom, Surrey, Ishak Manyonda.

Masalahnya, kata dia, fibroid tidak menimbulkan gejala. Kondisi ini dapat menghilang tanpa pengobatan. Namun, dalam beberapa kasus wanita mengalami nyeri panggul dan haid yang berkepanjangan. 

Mengetahui kondisinya tersebut, Beryl mengaku cukup sedih. Dia mengatakan harus mengubur impiannya memiliki suami dan anak seperti orang lain pada umumnya. 

"Malam itu aku menyampaikan kabar ini pada tunanganku. Dia dari Afrika, dan memiliki anak itu keharusan. Pada akhirnya aku mengalah, dan kami membatalkan pernikahan," tuturnya.

Beryl ingat, kekasihnya marah karena dirinya harus menjalani pengangkatan rahim (histerektomi).  "Ini hak prerogatif seorang wanita untuk memiliki anak. Rahim, organ wanita merupakan bagian dari masa depan."

Tak hanya itu, karir Beryl pun hancur. Impiannya menjadi jurnalis handal harus terkubur dalam-dalam. Hingga dia terpikirkan untuk bekerja di bagian marketing karena bisa duduk di kantor.

Memang seiring dengan berjalannya waktu, Beryl bekerja sebagai kontraktor keuangan dan perumahan, tapi dia selalu mengunci diri karena orang terus menanyakan kondisi kehamilannya. "Aku sangat defensif dan marah. Aku terlalu lelah untuk berbagi mengenai penyakit ini. Di kantor, aku tidak memiliki siapapun untuk diajak bicara.

Ada dokter yang menyarankan agar ia menjalani miomektomi, tapi para ahli bedah di Inggris menolaknya karena ukuran dan lokasi tumor. "Tumor ini telah melekat di bagian atas rahim, seperti bayi yang sedang tidur dalam rahim. Dokter mengatakan, operasi terlalu berisiko karena bisa menimbulkan pendarahan."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini