Sukses

6 Gangguan Kesehatan di Balik Sakit Kepala

Sakit kepala terkadang bisa tidak berbahaya, sekilas, dan menghilang tanpa jejak.

Liputan6.com, Jakarta Sakit kepala terkadang bisa tidak berbahaya, sekilas, dan menghilang tanpa jejak. Namun di lain waktu, sakit kepala terasa seperti merayap dan meningkat dari waktu ke waktu. Setidaknya ada tiga jenis sakit kepala yang paling kerap dialami, antara lain migrain, sakit akibat tegang (sakit kepala tegang), dan sakit kepala cluster. Sakit kepala tipe terakhir ini muncul secara tiba-tiba dan bisa mereda dengan cepat.

“Jika Anda mengalami sakit kepala, coba analisis sebentar. Apakah termasuk yang ketiga itu atau tidak. Sakit kepala cluster, biasanya hanya terjadi di salah satu sisi kepala, tidak terlalu umum dan tampaknya turun-temurun dalam keluarga,” ujar direktur Orange County Migraine & Headache Center, Susan Hutchinson, M.D.

Sakit kepala baik akibat rasa tegang di kepala yang terjadi secara kronis atau migrain dapat disebabkan oleh beberapa masalah kesehatan, mulai dari yang kecil hingga yang besar. Berikut adalah lima hal yang sakit kepala ungkapkan tentang kesehatan Anda, seperti dilansir dari Self, Kamis (18/8/2016):

1. Anda sedang stres

Jika Anda menderita sakit kepala, lebih baik berhenti dan coba berpikir tentang hal lain yang bisa meredakan rasa stres tersebut.

“Stres yang tidak terselesaikan dapat berkontribusi menyebabkan sakit kepala,” ujarnya.

2. Dehidrasi

“Segala jenis sakit kepala, seseorang perlu untuk melihat kebiasaannya,” ujarnya. Satu hal penting yang harus dilihat adalah asupan air, karena dehidrasi bisa menyebabkan sakit kepala.

3. Anemia

“Anemia yang lebih parah, dapat menyebabkan sakit kepala,” katanya. Untungnya, jika Anda menderita anemia yang kekurangan zat besi, hal ini dapat dilawan dengan menambah asupan zat besi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

4 - 6

4. Memiliki penyakit kronis

Sakit kepala merupakan efek samping yang umum dari banyak kondisi kesehatan kronis, seperti fibromyalgia, lupus, dan diabetes.

5. Tingkat estrogen menurun

Banyak wanita yang mengalami sakit kepala saat menstruasi, akibat penurunan estrogen tepat sebelum menstruasi dimulai. Nanun tidak hanya estrogen yang dapat menyebabkan sakit kepala, tapi perimenopause dan postpartum juga dapat menyebabkannya.

“Setiap kali perubahan hormonal terjadi, adalah waktu rentan terjadi sakit kepala,” katanya.

6. Memiliki tumor otak

“Jika pasien memiliki pola sakit kepala biasa (selama sebulan) dan tidak berubah atau berkurang, hal ini bukan tanda waspada. Namun jika sakit kepala terjadi baru-baru ini dan terasa paling parah dari yang Anda alami sebelumnya, atau berubah memburuk dari waktu ke waktu, hal ini adalah tanda Anda perlu melakukan scan otak,” ujarnya.

Jika Anda merasa khawatir mengenai apa yang menjadi penyebab sakit kepala baru-baru ini, ada baiknya berdiskusi dengan dokter untuk memastikannya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini