Pengalaman Pahit Bikin Dokter Nenden Mantap Jadi Spesialis Kulit

Liputan6.com, Jakarta Berawal dari bujukan seorang dokter spesialis kulit yang mengobati sang nenek, dokter Nenden tak pernah membayangkan dirinya kini bisa membantu orang yang memiliki masalah kulit.

Lulus Fakultas Ilmu Kedokteran Universitas Padjdjaran pada 1989, Nenden ketika itu masih menjadi dokter umum di Bandung. Dia belum terpikir untuk melanjutkan pendidikannya karena masih bingung dengan pilihan spesialis yang begitu banyak.

"Setelah lulus menjadi dokter, saya sudah punya tiga anak. Dulu teman-temanitu memilih untuk melanjutkan spesialis penyakit dalam, anak, dan bedah. Tapi saya lihat, butuh waktu dan ngorbanin keluarga karena banyak menangani kasus gawat darurat," katanya saat ditemui di klinik miliknya N-Clinique di kawasan Bintaro, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Di sela-sela kesibukannya menjadi dokter, Nenden rutin mengantar nenek berobat yang kala itu menderita Psoriasis, penyakit yang merusak kulit sehat, diduga akibat autoimun yang lemah. Gejalanya seperti ruam memerah, kulit terkelupas, menebal, dan terasa kering serta bersisik. Terkadang terasa gatal atau perih dan dapat muncul di semua bagian tubuh, tapi umumnya di lutut, punggung bagian bawah, siku atau kulit kepala.

"Saya takut juga, jadi saya antar nenek bolak-balik. Sampai dokter kulitnya bilang, 'kamu jadi dokter kulit saja nanti biar bisa ngobatin nenek kamu," ujar penikmat musik Adele ini.

Entah karena panggilan hati atau keluarga, akhirnya Nenden memutuskan untuk menjadi dokter spesialis kulit di Universitas Padjadjaran. Dulu, kata dia, bidang kedokteran kulit belum berkembang pesat seperti sekarang. 

"Perkembangan ilmu kedokteran kulit dan kelamin ini berkembang pesat karena ketika itu kosmetik yang memiliki fungsi obat paling banyak dicari. Orang-orang itu selalu mengatakan, cariin obat jerawat yang juga kosmetik dong. Saya baru paham, bidang ini cukup bisa membantu orang banyak," ujar wanita yang dikaruniai tiga anak ini pada wartawan.

Menolong pasien penyakit jiwa

Tak bisa berlama-lama di Bandung karena penugasan, Nenden dipindahkan ke RS Duren Sawit, Jakarta. Di sana, dia harus menangani pasien dengan penyakit jiwa.

"Pasien penyakit jiwa itu masalah kulitnya enggak pernah terawat aja. Saya paling banyak menemukan penyakit kulit, jamur, rabies, eksim dan infeksi kulit lainnya," katanya.

Masuk ranah kecantikan

Sambil menyelam minum air. Seperti itulah Nenden membangun Klinik Kecantikannya. Ketika dia aktif menjadi pembicara di seminar dan media, dia mulai membangun klinik kecantikan. 

Pada 2007, Nclinique akhirnya berdiri di Bintaro, Jakarta Selatan. Bukan hanya sekadar klinik kecantikan biasa, klinik yang digagas Nenden ini menyediakan berbagai macam treatment untuk segala usia dengan harga mahasiswa hingga ekslusif. Ditambah pengalamannya selama bertahun-tahun, Nclinique kini memiliki lebih dari 2.000 pelanggan tetap.

"Saya bukan dokter kecantikan. Enggak ada istilah itu. Dokter spesialis kulit itu ya menangani kulit juga, itu yang sering salah di masyarakat. Mereka perlu tahu, 70 persen dokter yang mengaku di bidang kecantikan tidak memiliki gelar Sp.KK. Ada banyak dokter umum yang baru lulus, ikut semianar sekali-dua kali, dia berani bergelar dokter kecantikan. Mereka kadang belajar hanya dari YouTube, belum pernah hands on atau tindakan apa-apa. Padahal menangani pasien itu harus hati-hati," ujarnya.

Menurut Nenden, tren kecantikan saat ini begitu menjanjikan. Seperti halnya treatment yang kini sedang banyak diminati, filler atau botox. Salah melakukan tindakan, maka pasien bisa mengalami nekrotik, jaringan mati yang menyebabkan pembusukan.

"Salah treatment, hancur mukanya. Fatal banget. Bisa diperbaiki, tapi kasian kan nanti cacat. Hal ini juga bisa menyebabkan kematian," kata salah satu Pengurus Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit & Kelamin (Perdoski) ini.

Bagaimanapun, kata dia, menjadi dokter spesialis kulit sangat menyenangkan. Dia masih bisa memiliki waktu untuk keluarga, menjalani hobinya mendengarkan musik dan melakukan gym serta pilates untuk menjaga kebugaran.

 

BIODATA

Nama: dr. Nenden SpKK

Tanggal lahir : 13 Oktober 1964

Organisasi

- Anggota IDI (Ikatan Dokter Indonesia), 1989
- Pengurus Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit & Kelamin Cabang Jakarta, 2003
- Member of American Academy Dermatology, 2007
- Member of IKA UNPAD Bandung, 2010
- Member of Aesthetic Dermatology Singapore, 2010
- Member of NASWAM (Anti Aging Medicine) Bali, 2012
- Member of INCAAM (Anti Aging Medicine) Jakarta, 2013

Pengalaman terakhir

- Speaker on Conference on Anti Aging EADA Amsterdam, October 7-12, 2014

- Pembicara di Pertemuan Darma Wanita (Istri Walikota & Bupati, Angkatan II), tentang “Tampil Cantik, Sehat & Awet Muda di Usia Produktif serta Nutrisi yg Baik utk Kesehatan Kulit, Jakarta tanggal 28 November 2013.

- Moderator pada acara Seminar Beauty for ever (Stemcell), Jakarta 27 November 2013.

- Speaker in Workshop “New Hope in Anti-Aging Medicine”, Bandung, 8-10 November, 2013.

- Sebagai nara sumber di Metro TV, Dunia Wanita mengenai Bahaya pemakaian alat & bahan kosmetik secara bersamaan, 4 November 2013

- Sebagai nara sumber di MNC TV, mengenai Indikasi & Kontraindikasi Tanam Benang, 17 Oktober 2013

- Sebagai Pembicara & moderator di acara Symposium Sexuality, Aesthetics and Fitness (SAF) in The Era of Anti-Aging Medicine. Jakarta Oktober 4-5, 2013.

- Sebagai nara sumber di Metro TV, Dunia Wanita, mengenai Perawatan Penuaan Kulit Wajah dan Perwatan Kulit kaki pecah2, 28 September 2013.

- Sebagai Nara Sumber acara di Global TV, tanggal 20 sept, mengenai “ Gejala dan pengobatan keputihan pada wanita. Sebagai Nara Sumber acara “ Bukan Empat Mata” mengenai Injeksi Kolagen, tanggal 23 September 2013.

- Pembicara di Pertemuan Darma Wanita (Istri Walikota & Bupati) Indonesia wilayah bagian Timur, tentang “Tampil Cantik, Sehat & Awet Muda di Usia Produktif serta Nutrisi yg Baik utk Kesehatan Kulit, Jakarta tanggal 12 September 2013.

- Panitia Halal-Bihalal & Rapat Anggota Perdoski Jaya, Jakarta 25 Agustus 2013.

- Sebagai Nara Sumber acara “Dua Sisi” di RCTI, mengenai “Bahaya bahan parfum palsu untuk kesehatan”, 16 Juni 2013.
Speaker on “The 7th National Symposium of Aesthetic Medicine and Cosmetic Surgery, about Debate Botox injection & filler augmentation, Jakarta, June 15-16, 2013.

- Pembicara pada acara Simposium & Workshop, Penatalaksanaan Gawat Darurat Dalam Praktek Sehari-hari, FKUP, Bandung, 25Mei 2013.

- Pembicara di Pertemuan Darma Wanita (Istri Walikota & Bupati) slrh Indonesia, tentang “Tampil Cantik, Sehat & Awet Muda di Usia Produktif serta Nutrisi yg Baik utk Kesehatan Kulit, Jakarta tanggal 13 Mei 2013

- Pembicara di INCAS 2013, tentang Penggunaan topikal dan sistemik antibiotik pada akne, Jakarta, tanggal 26 Mei 2013

- Pembicara di INCAS 2013, tentang Fisiologi dan Patofisiologi kulit berhubungan dengan akne, Jakarta, tanggal 26 Mei 2013

- Pembicara di Pertemuan Alumni 83, tentang Penatalaksanaan kegawat-daruratan pada erupsi alergi obat, Bandung 25 Mei 2013

- Sebagai nara sumber acara “Warna” Trans 7, mengenai penggunaan kosmetik berbahaya, tanggal 22 Mei 2013.

- Sebagai Nara Sumber acara “ Dua Sisi” RCTImengenai Body piercing, tanggal 19 Mei 2013.

- Sebagai Nara Sumber acara “WARNA” Trans 7 TV, mengenai terjadinya uban, tanggal April 2013.

- Pembicara di RS Ibu dan Anak Kemang Dalam Rangka HUT RSIA Kemang Medical Care ke-4, Tema Sehat dan Cantik di Usia Produktif, Jakarta, 12 Februari 2013.

- Pembicara di Seminar Kesehatan Nasional, Tentang Entrepreneurship dalam lingkup Kebidanan dan pengaruh kosmetik pada sistem reproduksi di Jakarta, 9 Februari 2013.

- Sebagai Nara Sumber acara “WARNA” Trans 7 TV, mengenai khasiat daun sirih untuk pengobatan jerawat dan keputihan, tanggal 8 Februari 2013.

- Pembicara di Product Launching Baby Foot, Tentang Waspadai Masalah Kulit Kaki dan Perawatannya di Cibubur Junction, Jakarta, 26 Januari 2013

- Sebagai Nara Sumber acara “WARNA” Trans 7 TV, mengenai khasiat alpukat, tanggal 23 Januari 2013.

- Sebagai Nara Sumber acara “WARNA” Trans 7 TV, mengenai penggunaan tanaman Rosemary, tanggal 17 januari 2013.