Sukses

Cuci Darah Gratis di Purwakarta Sudah Sejak 2015

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengeluarkan kebijakan cuci darah gratis bagi seluruh penderita penyakit ginjal di daerahnya

Liputan6.com, Jakarta Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengeluarkan kebijakan cuci darah gratis bagi seluruh penderita penyakit ginjal di daerahnya karena terinspirasi Rumah Sakit Khusus Ginjal R.A Habibie milik Presiden Indonesia Ketiga BJ Habibie.

"Kebijakan cuci darah gratis di Purwakarta telah berlangsung sejak 2015. Program ini berlaku untuk seluruh masyarakat penderita penyakit ginjal," katanya disela peresmian gedung baru Rumah Sakit Khusus Ginjal R A Habibie, di Bandung seperti dikutip Antara, Selasa (9/8/2016).

Ia mengaku pertama kali datang ke rumah sakit tersebut untuk mengantarkan warganya yang terpaksa harus menjalani cuci darah karena penyakit ginjal.

"Saya pertama kali datang ke sini tiga tahun lalu, membawa warga berobat. Saya melihat pelayanan disini tidak pernah membeda-bedakan pasien, semua dilayani dengan baik," kata dia.

Setelah itu, Dedi mengaku mulai berpikir agar di Purwakarta harus ada yang seperti rumah sakit seperti itu, cuci darah gratis untuk seluruh warga yang memiliki penyakit ginjal.

"Sekarang pikiran saya sudah terwujud, di Rumah Sakit Bayu Asih Purwakarta fasilitas cuci darah sudah lengkap," kata dia.

Ia mengakui biaya penanganan cuci darah tidak mungkin bisa tercover oleh kalangan ekonomi lemah. Bahkan kalangan ekonomi berkecukupan pun seringkali mengalami kesulitan saat membayar pengobatan cuci darah.

Atas kondisi itu, dikeluarkanlah kebijakan dengan menjamin seluruh biaya pengobatan melalui mekanisme Jaminan Masyarakat Purwakarta Istimewa.

Dengan begitu, warga yang akan berobat cukup membawa Kartu Tanda Penduduk, Kartu Keluarga dan Surat Rujukan dari Puskesmas terdekat.

"Penganggarannya 'No Limit'. Silakan saja berobat sesuai kebutuhan. Kami jamin semua, karena akan dibayarkan melalui APBD Purwakarta," kata dia.

Bupati menegaskan BJ Habibie, pemilik Rumah Sakit Khusus Ginjal itu merupakan inspirasinya dalam berbagai hal, bukan sekedar dalam membangun sistem pelayanan kesehatan gratis.

"Beliau inspirator saya, dulu beliau dipandang sebelah mata, tetapi sekarang banyak yang memuji dan memuja, ini karena beliau visioner dan konsisten dalam pemikirannya. Saya banyak belajar dari beliau," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini