Sukses

ASI Ekslusif Dukung Kecerdasan Buah Hati

Peringatan Pekan ASI Sedunia 2016 diadakan setiap pekan pertama bulan Agustus.

Liputan6.com, Jakarta Peringatan Pekan ASI Sedunia 2016 diadakan setiap pekan pertama bulan Agustus. Adapun tema yang diangkat tahun ini adalah Breastfeeding: A Key To Sustainable Development dan tema nasional: Ibu menyusui sampai 2 tahun lebih hemat, anak sehat dan cerdas: dalam rangka mewujudkan keluarga sejahtera. 

Direktur Gizi Masyarakat, Ir. Doddy mengatakan, ASI memiliki kontribusi besar terhadap tumbuh kembang dan daya tahan tubuh anak. Anak yang diberi ASI eksklusif atau hanya diberikan ASI saja sejak lahir sampai berumur 6 bulan. Selanjutnya, memberikan Makanan Pendamping air susu ibu (MP ASI) setelah anak berumur umur 6 bulan dan tetap memberikan ASI hingga berusia dua tahun akan membuat tumbuh dan kembang anak menjadi optimal dan tidak mudah sakit.

“Anak yang diberikan ASI akan lebih sehat dan lebih jarang dirawat di rumah sakit,” ujar Doddy, seperti dilansir dari laman Sehat Negeriku, Senin (8/8/2016).

Selain itu pemberian ASI hingga dua tahun kepada anak juga berhubungan dengan periode 1000 hari pertama dalam kehidupan atau disebut periode emas (golden Period). Hal ini dikarenakan periode awal kehidupan juga disebut periode sensitive, yaitu didasarkan pada masa kehamilan (janin) sampai anak usia 2 tahun terjadi proses tumbuh kembang yang sangat cepat dan tidak terjadi pada kelompok usia lain.

Selain itu, menurut Pakar ASI Nasional, dr. Utami, pemberian ASI merupakan cara alami dan murah dalam memberikan makanan kepada bayi dan anak. Pemberian ASI oleh ibu tidak akan membebani biaya rumah tangga dibanding yang tidak memberikan ASI kepada anaknya. Hal ini sejalan dengan pemberian ASI yang akan mengurangi resiko terkena penyakit.

"Dengan memastikan pemberian ASI yang optimal, negara dapat mencegah potensi penyakit Diare dan Pneumonia yang dialami oleh bayi atau Balita yang tidak diberikan ASI secara memadai," ujar Utami.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.