Liputan6.com, Jakarta Selingkuh menjadi alasan utama mengapa suatu hubungan sulit untuk langgeng. Untuk beberapa orang, perselingkuhan masih bisa dimaafkan namun ada juga yang tidak, terutama bagi wanita.
Dr. Fran Cohen Praver, psikolog asal New York, Amerika Serikat mengungkapkan alasan ilmiah kenapa seseorang sulit memaafkan pasangannya yang selingkuh. Semua jawaban ini didapat dari pasien wanita yang seringkali mengadu tentang pasangannya yang tak setia.
Baca Juga
Kasus Istri Anggota TNI Viralkan Dugaan Perselingkuhan Suami Lewat Medsos, Justru Dikriminalisasi Jadi Pelanggaran UU ITE
DKPP Terima 322 Aduan Sepanjang 2023: Ada Piutang hingga Perselingkuhan Antar-Penyelenggara Pemilu
Selingkuh Dianggap Kriminal di New York AS Sejak 1907, Bagaimana Nasib Aturan Itu Kini?
Menurutnya, alasan wanita sulit memaafkan pasangannya yang selingkuh adalah karena rasa sakit yang tertanam dalam di dalam otak. Setiap ia mengingat perselingkuhan yang dilakukan pasangannya, maka ia akan mengingat kejadian yang menyakitkan atas pengkhianatan.
Advertisement
"Saat wanita teringat pada perselingkuhan yang menyakitkan, produksi serotonin dan GABA (Gamma-aminobutyric acid) menurun," ujar Dr. Fran, seperti yang ditulis Huffingtonpost, Senin (8/8/2016).
Serotonin sebagai hormon antidepresi. Sedangkan GABA berfungsi untuk meredakan kegelisahan dan amarah. Ketika keduanya menurun, ini akan membuat kondisi wanita semakin tidak stabil.
Memaafkan pasangan yang selingkuh, membuat wanita merasa lemah di mata pasangan. Ia takut jika kondisi ini akan membuat dirinya lemah dalam satu hubungan, dan pasangannya akan melakukan hal yang serupa.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.