Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Posisi Bercinta Paling Berbahaya yang Mampu Patahkan Penis

Sebuah penelitian di Brasil mengungkap satu gaya bercinta yang terlihat simpel namun sangat berbahaya untuk keselamatan penis sang pria.

Liputan6.com, Brasil- Bercinta merupakan hal yang diminati pria dan wanita seantero jagad. Banyak orang mengeksplorasi posisi-posisi unik tertentu untuk mencapai titik klimaks sesuai ekspektasi mereka masing-masing. Meski semua posisi terasa nikmat, tahukah anda bahwa ada gaya tertentu yang sangat berbahaya untuk para lelaki?

Melansir laman Mirror, Jumat (6/8/2016), sebuah penelitian telah dilakukan di Brasil. Penelitian tersebut awalnya sama sekali tidak terpaku pada topik posisi bercinta yang membahayakan untuk kaum pria, namun lebih pada gejala atau penyebab dari patahnya penis.

Untuk mendapatkan hasil yang sempurna dan akurat, tentunya para ilmuwan melibatkan pihak rumah sakit dengan cara meminjam data riwayat pasien yang tercatat pernah mengalami kondisi relevan untuk dianalisa dan dievaluasi lebih jauh.

Setelah diteliti, para ilmuwan akhirnya menemukan fakta bahwa, kebanyakan kasus penis patah diakibatkan oleh posisi bercinta yang salah atau terlalu liar. Salah dalam hal ini bukan berarti karena posisinya aneh atau tidak beraturan. Namun, lebih kepada keputusan sang lelaki untuk memilih gaya di mana ia tidak terlalu dominan.

Dibayangi oleh rasa penasaran soal bagaimana bercinta bisa membuat penis patah, para ilmuwan langsung memperdalam analisa mereka. Akhirnya, mereka berhasil mengungkap posisi seks yang paling berbahaya bagi laki-laki.

Seperti yang telah dipaparkan dalam catatan darurat salah satu rumah sakit di Brasil, posisi-posisi bercinta yang tergolong liar, kasar dan ‘berpetualang’ paling sering menjadi alasan patahnya penis.

“Penelitian kami mendukung fakta bahwa  woman on top atau wanita di atas adalah posisi bercinta paling beresiko untuk membuat penis sang lelaki patah,” demikian pernyataan salah satu ilmuwan.

Para ilmuwan mengatakan bahwa 50% kasus diawali dengan suara retak terlebih dahulu sebelum akhirnya penis patah. Ini biasanya terjadi ketika sang wanita terlalu antusias atau bersemangat saat di posisi atas.

“Hipotesis kami menunjukkan bahwa, ketika kita membiarkan wanita memegang kendali di atas, tidak hanya berat tubuhnya akan menghambat aliran darah di area kelamin, namun juga memberikan para lelaki hanya sedikit peluang dan waktu untuk menghentikan sang wanita ketika ada rasa tidak nyaman atau sakit,” jelasnya.

Sementara 80 persen kasus mengungkap bahwa pria dengan kondisi penis patah mengalami kesulitan ereksi yang bersifat permanen.

Oleh karena itu, para ilmuwan menyarankan pria lebih baik mengendalikan posisi bercinta karena dengan begitu dirinya memiliki kesempatan yang lebih besar untuk menghentikan penetrasi apabila rasa sakit atau nyeri timbul.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.