Sukses

3 Tips Pintar agar Wanita Kuat Hadapi Pasangan Tipe 'Anak Mami'

Apakah pasangan anda seorang 'mama's boy'? maka anda perlu perhatikan 3 tips di bawah ini agar hubungan terus langgeng.

Liputan6.com, Jakarta- Saat pertama kali menjalin kasih dengan seseorang, kita harus sadar bahwa setiap orang memiliki karakter, kepercayaan, zona kenyamanan dan visi misi hidup yang berbeda. Keputusan kita untuk memulai hubungan dengan sosok tersebut menandakan kesiapan kita menghadapi kesamaan dan perbedaan yang akan timbul nantinya.

Untuk para wanita, ada beberapa tipe pasangan yang kerap kali dikeluhkan. Salah satunya adalah tipe pasangan yang merupakan "anak mama" atau biasa disebut sebagai mama’s boy.

Pada umumnya, pria yang terlihat sangat dekat dengan ibunya dinilai lemah, tidak bisa mandiri terutama dalam mengambil keputusan, kurang bisa diandalkan lantaran apa pun dikontrol atau dibentuk melalui sosok sang ibu dan juga manja.

Hal-hal tersebut merupakan penilaian dari sisi negatif saja. Banyak hal positif yang sebetulnya bisa didapat dari kondisi hubungan tersebut, akan tetapi anda kemungkinan sudah terlalu larut dalam kekecewaan akan hal-hal yang seolah merugikan anda secara pribadi dan juga hubungan dengan sang pasangan secara keseluruhan.

Bila anda sangat mencintainya dan merasa pasangan patut diperjuangkan, maka tidak ada salahnya anda mengikuti tips di bawah ini dalam menjalankan hubungan tersebut seperti dilansir dari Women’s Health, Selasa (2/8/2016):

Tulis jangan langsung rilis

Kesalahan banyak wanita adalah mengungkapkan sesuatu tanpa memikirkan akibatnya terlebih dahulu. Jika pasangan Anda mama’s boy, maka Anda seharusnya sudah tahu bahwa apa pun yang Anda katakan kemungkinan besar akan sampai ke telinga ibunya.

Oleh karena itu, alangkah baiknya apabila Anda keluarkan dulu amarah, kekecewaan, frustrasi atau segala bentuk emosi lainnya pada secarik kertas. Keluarkan kritikan apa pun sesuai yang hati Anda inginkan.

Dengan menuliskan isi hati terlebih dahulu, Anda telah memberikan diri sendiri waktu untuk mengevaluasi kembali apa yang akan dikatakan dan bisa mengubahnya menjadi lebih enak didengar sehingga tidak menyakiti pihak mana pun.

Apa pun yang akan Anda lontarkan, apabila dikemas dalam bentuk yang sopan dan rasional akan terdengar dewasa dan lebih bisa diterima.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bersikap Aktif

Tunjukkan Anda berkeberatan

Tidak dapat dipungkiri bahwa mereka yang mama’s boy tentunya akan selalu menomorsatukan keluarga, apapun kondisinya. Ini memang hal yang sangat mulia, namun bisa menjadi masalah.

Ketakutan untuk mengungkapkan rasa keberatan Anda tentunya sering muncul. Akan tetapi, jika ingin terus menjalani hubungan dengannya, sebaiknya lawan rasa ketakutan itu.

Jika merasa tidak enak lantaran takut dianggap tidak sopan, Anda bisa mencoba memasukkan perasaan Anda dalam kalimat yang akan dilontarkan, contohnya: “Sejujurnya aku sangat sedih dan hati aku sakit mengetahui bahwa kamu menceritakan apa pun soal hubungan kita, bahkan tentang perasaanku ke ibumu.”

Ketika Anda fokus kepada perasaan Anda, ia akan kesulitan untuk membantah. Pasangan Anda akan merasa bahwa dirinya telah secara tidak langsung menyakiti Anda dan ini memberikannya sedikit kesadaran untuk mengevaluasi sikapnya serta memperhatikan kembali apa yang harus dihilangkan atau dikurangi demi kenyamanan berhubungan.

Picu Kemandirian Pasangan

Salah satu pandangan umum untuk para mama’s boy adalah mereka dikategorikan sebagai pribadi manja. Apabila pasangan Anda tergolong sebagai salah satunya maka Anda harus perlahan-lahan menggantikan posisi ibunya.

Mulailah dengan terus mengingatkan pasangan Anda untuk mandiri, mulai dari membuat janji dokter sendiri, membuat jadwal pertemuan, hingga cara memakai dasi yang benar.

Jika betul ia adalah sosok yang manja, kemungkinan besar semua hal itu menjadi tugas sang ibu. Kehadiran anda di hidupnya tentunya mempunyai pengaruh besar dan apabila Anda lakukan dengan baik, sang ibu juga bisa memberikan penilaian positif terhadap Anda lantaran sudah membantu menjalankan tugas sang ibu.

Terlebih lagi, Anda tidak hanya mengajarkannya untuk mandiri, namun juga secara tidak langsung menggantikan posisi ibunya. Lambat laun ia akan mulai berpegang teguh kepada Anda.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini