Sukses

Ini Penyebab Serangan Jantung

Gumpalan darah menyumbat arteri, otot jantung menjadi 'kelaparan' oksigen.

Liputan6.com, Jakarta Lebih dari satu juta orang Amerika mendapat serangan jantung tiap tahunnya. Sebuah serangan jantung, atau infark miokard (MI) adalah kerusakan permanen pada otot jantung, dilansir laman Webmd, Selasa (2/8/2016).

Apa yang terjadi selama serangan jantung?

Otot jantung membutuhkan pasokan darah konstan yang kaya oksigen untuk memelihara itu. Jika Anda memiliki penyakit arteri koroner, arteri jadi sempit, dan darah tidak mengalir sebagaimana mestinya. Bahan berlemak, kalsium, protein, dan sel-sel inflamasi membangun dalam arteri untuk membentuk plak dengan ukuran yang berbeda. Endapan plak keras di luar, dan lembut serta lembek di dalam.

Ketika plak sulit, celah-celak kulit luar, trombosit (partikel berbentuk cakram dalam darah yang membantu pembekuan) datang ke daerah, dan gumpalan darah berbentuk di sekitar plak.

Jika gumpalan darah menyumbat arteri, otot jantung menjadi 'kelaparan' oksigen. Dalam waktu singkat, kematian sel-sel otot jantung pun terjadi yang menyebabkan kerusakan permanen. Ini adalah serangan jantung.

Meskipun tidak biasa, serangan jantung bisa disebabkan oleh kejang arteri koroner. Selama kejang koroner, arteri koroner mengurangi suplai darah ke otot jantung (iskemia). Ini dapat terjadi saat istirahat, bahkan pada orang tanpa penyakit arteri koroner yang signifikan.

Penyembuhan otot jantung dimulai setelah serangan jantung, dan memakan waktu sekitar delapan minggu. Sama seperti luka pada kulit, menyembuhkan luka hati, dan bekas luka akan membentuk daerah yang rusak. Kemampuan memompa jantung berkurang setelah serangan jantung.

Gejala serangan jantung meliputi:

- Ketidaknyamanan, tekanan berat, atau nyeri di dada, lengan, atau di bawah tulang dada. Dan menjalar ke punggung, rahang, tenggorokan, gangguan pencernaan.

- Selama serangan jantung, gejala berlangsung 30 menit, dan tidak hilang dengan istirahat atau nitrogliserin di bawah lidah.

- Beberapa orang seperti Mike Mohede, mengalami serangan jantung tanpa gejala. Sebuah MI diam dapat terjadi pada siapa saja, tapi umumnya di antara orang-orang yang menderita diabetes.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini