Sukses

Bisakah Cegah Kematian Mendadak Akibat Jantung pada Kaum Muda?

Kematian mendadak pada orang yang berusia di bawah 35 tahun saat ini seringkali terjadi. Namun bisakah dicegah?

Liputan6.com, Jakarta Kematian mendadak pada orang yang berusia di bawah 35 tahun akhir-akhir ini sering terjadi. Biasanya hal itu karena adanya cacat jantung tersembunyi, kelainan jantung yang diabaikan, serta gaya hidup. Bisakah hal itu dicegah?

Kematian mendadak pada usia muda terkadang bisa dicegah. Namun jika Anda berisiko tinggi mengalami kematian mendadak akibat serangan jantung, dokter biasanya akan menyarankan agar menghindari jenis olahraga kompetitif. Tergantung pada kondisi dasar Anda, perawatan medis atau bedah mungkin akan disarankan untuk mengurangi risiko ini, seperti yang dilansir dari Mayoclinic, Senin (1/8/2016).

Pilihan lain untuk beberapa orang dengan kardiomiopati hipertrofik adalah implan cardioverter-defibrillator (ICD). ICD adalah perangkat seukuran pager yang ditanamkan di dada seperti alat pacu jantung dan akan terus memonitor detak jantung Anda.

Jika aritmia (suatu tanda atau gejala dari gangguan detak jantung atau irama jantung) yang mengancam jiwa terjadi, ICD akan memberikan kejut listrik untuk mengembalikan irama jantung menjadi normal.

Walaupun tidak jelas bahwa kematian mendadak akibat jantung dapat dicegah seperti tidak melakukan olahraga kompetitif, namun ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan jika khawatir mengenai faktor risikonya. Misalnya, jika seseorang dalam keluarga Anda meninggal muda, bisa dilakukan otopsi untuk menentukan penyebab kematian. Jika hasilnya karena kondisi jantung, tes skrining anggota keluarga mungkin diperlukan, termasuk orangtua dan anak-anak.

Selain itu, tes skrining anggota keluarga dianjurkan untuk dilakukan dari waktu ke waktu, walaupun evaluasi hasil pertama mereka adalah normal.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.