Sukses

Anak Down Syndrome Berisiko Alami OSAS

Obstructive Sleep Apnea Syndrome (OSAS) diperkirakan terjadi pada 77-80 persen anak down syndrome.

Liputan6.com, Jakarta Berdasarkan hasil studi di luar negeri diperkirakan ada 77-80 persen anak down syndrome mengalami Obstructive Sleep Apnea Syndrome (OSAS). Jika anak mengalami OSAS bisa berdampak pada tumbuh dan kembangnya.

OSAS merupakan suatu kondisi ketika ada sumbatan jalan napas saat tidur. Hal ini menyebabkan terjadinya penurunan kadar oksigen dalam tubuh seperti diungkap dokter Dewi Kartika saat peresmian Rumah Ceria Down Syndrome di Pejaten Barat Jakarta pada Minggu (31/7/2016).

Penting sekali untuk mengetahui secara dini anak down syndrome mengalami OSAS atau tidak. Biasanya bisa dikenali pada saat anak berusia sekitar empat tahun. Jika memang mengalami OSAS dan tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan aneka masalah.

"Ciri-ciri anak OSAS itu yang paling mudah adalah saat tidur mengorok. Lalu pernapasannya terlihat tidak teratur terutama di malam hari serta anak tampak mengantuk," kata dokter yang sedang menempuh pendidikan spesialis anak di FKUI/RSCM Jakarta ini.

Dokter Dewi mengungkapkan ada beberapa faktor yang menyebabkan anak down syndrome berisiko alami OSAS yakni:

- Anatomi/bentuk wajah: nasofaring sempit, lidah yang besar, pembesaran tonsil dan adenoid, laring dan trakea kecil.
- Kelemahan otot
- Sering mengalami infeksi saluran napas atas karena gangguan imun dan jalan napas yang kecil sehingga banyak lendir yang mengganggu pernapasan.
- Sering mengalami refluks gastroesofagus
- Obesitas atau kegemukan

Jika orangtua mendapati anak seperti mengalami gejala OSAS ada baiknya dibawa ke dokter. Salah satunya dengan pemeriksaan saat tidur dengan uji tidur atau poligrafi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini