Menopause Picu Kenaikan Berat Badan

Liputan6.com, Jakarta - Bagi banyak wanita, menopause benar-benar mengubah hidupnya. Mereka merasa lesu, tidak termotivasi, dan tidak ada semangat untuk berolahraga seperti sebelumnya. 

Sebuah tim di University of Missouri telah mengidentifikasi hubungan antara hormon ovarium dan tingkat dopamin di otak yang membuat latihan menjadi lebih baik. Ini sinyal awal penelitian baru untuk membantu perempuan mengatasi kelesuan yang luar biasa, dan meningkatkan motivasi mereka.

"wanita pasca-menopause lebih rentan terhadap kenaikan berat badan, dan masalah kesehatan. Kami menemukan bahwa penurunan aktivitas fisik yang mengarah pada bertambah berat badan disebabkan perubahan aktivitas otak," ujar Dr Victoria Vieira-Potter, yang mengkhususkan diri dalam nutrisi dan latihan fisiologi di MU, dilansir laman Dailymail, Minggu (31/7/2016).

Menopause yang cenderung menyerang wanita di awal 50-an, dapat menyebabkan perubahan suasana hati, depresi, dan kecemasan. Dalam banyak kasus, hal itu mempengaruhi gerak wanita sehingga berat badan naik.

Untuk menguji efek samping ini, Dr Vieira-Potter melacak aktivitas tikus-beberapa yang sehat fisik, dan beberapa tidak. Pertama mereka dipantau tingkat kebugaran, dan aktivitas kesenangan otak. Kemudian indung telur mereka dihapus, untuk meniru efek dari menopause. Kedua kelompok menunjukkan penurunan dramatis dan motivasi mereka berjalan di roda putar.

Ini menunjukkan perubahan hormonal yang dialami selama menopause bisa berdampak pada otak, dan itu bisa menjadi proses penghambatan aktivitas fisik.

Temuan mengkonfirmasi bukti sebelumnya pada manusia dan tikus bahwa penambahan berat badan yang terjadi setelah menopause karena menurunnya aktivitas fisik secara keseluruhan daripada peningkatan asupan energi dari diet.