Sukses

5 Hal Ini Bisa Mengubah Bau Vagina

Bau vagina dapat memberikan kecemasan yang serius bagi wanita,

Liputan6.com, Jakarta Bau vagina dapat memberikan kecemasan serius bagi wanita, termasuk membuat pasangan terganggu. Faktanya, bau vagina yang berubah-ubah merupakan sesuatu yang normal. Namun aroma alami vagina sebenarnya dapat berubah karena banyak faktor.

Berikut penyebab berubahnya bau vagina, seperti dilansir dari Self, Sabtu (30/7/2016):

1. Keringat

Mungkin Anda pernah mendengarnya, kalau ada beberapa makanan yang memicu keringat bau. Hal ini juga yang mempengaruhi bau vagina. Seperti misalnya bila Anda mengonsumsi kubis atau bawang putih.

“Kubis dan bawang putih membuat perubahan bau keringat dan vagina. Tapi bau ini hanya bertahan selama beberapa jam saja,” kata dokter ob/gyn di State Wexner Medical Center, Ohio, ” Michael Cackovic, M.D.

2. Siklus menstruasi

Berkat perubahan hormon, siklus menstruasi juga dapat mengubah aroma vagina. "Lonjakan progesteron dan estrogen pada titik tertentu, dapat menyebabkan perubahan bau vagina,” ujar Cackovic.

Selain itu, jika sedang menstruasi, secara drastis aroma vagina akan menjadi lebih bau berkat aroma darah menstruasi, ujar asisten profesor kebidanan, ginekologi, dan ilmu reproduksi di Icahn School of Medicine, Fahimeh sasan, D.O.

3. Infeksi

Alasan yang paling mungkin membuat aroma vagina berubah drastis adalah infeksi jamur, atau infeksi bakteri seperti vaginosis. Jika Anda merasakan gatal-gatal, rasa terbakar, nyeri, iritasi, atau perubahan cairan, sebaiknya segera kunjungi dokter Anda.

4. Produk mandi baru

"Orang-orang yang menggunakan sabun yang sama setiap hari biasanya tidak memiliki aroma vagina signifikan. Hal ini berbeda jika dibandingkan dengan wanita yang suka menggunakan sabun yang berbeda-beda,” ujar Cackovic.  Alasan perubahan bau vagina tersebut karena pH vagina bisa berubah bila wanita bergonta-ganti sabun.

5. Sperma

Alkalinitas sperma dapat mengubah pH vagina dan mengubah aromanya. “Meskipun sebagian besar dari sperma menetes keluar dari vagina setelah berhubungan seks, sperma bisa tetap berada di vagina dan hal ini menyebabkan perubahan aroma. Hal ini tidak berbahaya dan bau biasanya akan hilang dalam beberapa jam atau setelah mandi, “ kata Sasan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.