Sukses

Menstruasi Dini Bikin Anda Cepat Mati?

Wanita yang terlambat mendapat menstruasi untuk pertama kalinya serta terlambat menopause akan lebih mungkin mencapai usia lebih dari 90 tah

Liputan6.com, Jakarta Menopause selalu menjadi momok bagi wanita yang memasuki usia 50 tahun. Bahkan periode ini menentukan panjang tidaknya umur wanita. Terkait hal itu Aladdin Shadyab, dari University of California, San Diego School of Medicine melakukan riset apakah periode (menstruasi) haid dan menopause betul-betul dapat berpengaruh pada usia wanita.

Seperti dikutip dari Foxnews, Sabtu (30/7/2016), para ahli mengungkap bahwa wanita yang terlambat mendapat menstruasi untuk pertama kalinya serta terlambat menopause akan lebih mungkin mencapai usia lebih dari 90 tahun.

Tim peneliti menggunakan data yang dikumpulkan dari 16.251 peserta di Women's Health Initiative, antara tahun 1993 dan 1998 dan berlanjut hingga Agustus 2014. Semua peserta adalah wanita yang lahir sebelum September 1924. Hasilnya 8.892 wanita, atau 55 persen mencapai usia hingga 90 tahun.

Wanita yang pertama kali mendapat mestruasi ketika berusia 12 tahun 9 persen dinyatakan lebih mungkin mencapai usia 90 daripada mereka yang lebih muda mendapat haid. Sementara wanita yang mengalami menopause di usia 50 tahun, 20 persen lebih mungkin mencapai usia 90 tahun dibandingkan wanita yang memasuki masa menopause sebelum usia 40 tahun.

Masa reproduksi wanita juga terkait dengan umur panjang. Wanita yang haid (menstruasi) selama lebih dari 40 tahun, 13 persen lebih mungkin untuk mencapai usia 90 daripada mereka kurang dari 33 tahun reproduksi.

Shadyab dan rekan memberi alasan faktor gaya hidup dan genetika sangat memperngaruhi hal ini. "Ada kemungkinan bahwa mereka yang terlambat mendapat haid saat remaja dan mereka yang mengalami menopause pada usia yang lebih tua memiliki kesehatan yang lebih baik," ujar Shadyab.

Namun demikian diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan mengapa faktor reproduksi dapat berpengaruh pada umur wanita. Dr JoAnn Pinkerton dari University of Virginia di Charlottesville, yang merupakan direktur eksekutif The North American Menopause Society, setuju bahwa faktor gaya hidup dan genetika menjadi faktor penyebab.

Pinkerton, yang tidak terlibat dalam penelitian menyatakan hormon estrogenlah yang melindungi wanita, yang akan hilang saat wanita memasuki masa menopause. Selain itu, ia mengatakan beberapa perilaku, seperti merokok, berdampak pada kesehatan secara keseluruhan dan termasuk mempercepat menopause.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini