Sukses

BKKBN Imbau Generasi Muda Menikah di Atas Usia 21 Tahun

Kepala BKKBN Surya Chandra Surapaty mengimbau generasi muda untuk merencanakan masa depannya sebelum menikah.

Liputan6.com, Jakarta Peringatan Hari Keluarga Nasional ke-XXIII 2016 (Harganas) oleh BKKBN diselenggarakan di Kota Kupang, Nusa Tenggera Timur (NTT). Tema yang diusung kali ini adalah “Harganas Merupakan Momentum Upaya Membangun Karakter Bangsa Mewujudkan Indonesia Sejahtera.

Rangkaian acara di hari kedua Harganas digelar di Stadion Oepoey, Kota Kupang, NTT, Kamis pagi (28/72016), dengan diawali Pawai Keluarga, pembacaan deklarasi dan ikrar remaja NTT, pemberian beasiswa pelajar kupang, serta senam Jai yang diikuti ribuan warga Kupang. Senam bersama ini juga dihadiri Kepala BKKBN Pusat, Surya Chandra Surapaty.

Usai mengikuti senam bersama, Kepala BKKBN Surya Chandra Surapaty mengimbau generasi muda untuk merencanakan masa depannya sebelum menikah, mulai dari pendidikan dan kapan idealnya menikah.

"Generasi berencana supaya remaja yang belum menikah merencanakan masa depannya, pendidikannya diselesaikan kemudian merencanakan kapan bekerja, kemudian merencanakan kapan kenikah, jangan menikah sebelum umur 21tahun," kata Kepala BKKBN Surya Chandra Surapaty, kepada Liputan6.com di Stadion Oepoey, Kota Kupang, NTT.

Surya Chandra Surapaty juga mengajak generasi muda untuk menerapkan pola hidup sehat, dengan menghindari narkoba, seks bebas, dan hindari pernikahan dini.

"Terapkanlah pola hidup sehat, hindari narkoba, hindari seks bebas, hindari pernikahan usia dini, maka itu salam genre,"

Surya Chandra Surapaty, menambahkan, menikah di bawah usia 21 tahun tidak dianjurkan, khususnya kaum perempuan, karena sel reproduksi wanita belum matang.

"Menikah jangan di bawah usia 21 tahun, karena sebelum di usia 21 tahun, sel reproduksi wanita belum matang. Kemudian itu adalah masa tumbuh kembang. Jadi kalau masa tumbuh kembang, jangan dibebani kalau mereka hamil, nanti yang dihasilkan kurang berkualitas," ujar Surya Chandra Surapaty.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini