Sukses

Tragis, Kasus Bayi Meninggal dalam Mobil Terus Bertambah

Menurut data The Washington Post, dalam 15 tahun terakhir terjadi kasus tragis 682 anak meninggal di dalam mobil.

Liputan6.com, Jakarta Menurut data The Washington Post, dalam 15 tahun terakhir terjadi kasus tragis 682 anak meninggal di dalam mobil. Setengah jumlah korban adalah anak- anak usia di bawah 2 tahun, 30 persen di antaranya terjadi akibat terkunci sendirian di dalam mobil.

Mereka tertinggal dalam kondisi tertidur, dan rata-rata korban belum bisa berbicara ketika orang tua mereka lalai meninggalkannya di mobil. Tanpa memandang usia, mestinya kejadian ini bisa dicegah.

Seorang ahli meteorologi, Jan Null yang juga seorang profesor di San JoseState University mengatakan tragedi ini tetap saja terjadi, meskipun berita tentang heatstroke kendaraan sering menjadi berita utama nasional.

Menurutnya salah satu cara untuk memaksa terjadinya perubahan adalah dengan membuat undang-undang yang melarang orang tua atau siapa saja meninggalkan anak sendirian di dalam kendaraan. "Saat ini hanya ada 20 negara yang memiliki undang-undang larangan meninggalkan anak tanpa pengawasan di dalam mobil," kata Null, seperti dikutip dari Parent, Rabu (27/7/2016).

Sebelum akhir tahun 90-an, hanya sekitar 12 anak-anak tewas dalam mobil yang panas setiap tahunnya. Namun ketika kemajuan teknologi kendaraan saat ini justru kasus seperti ini terus meningkat. Menurut Null, ada 2 faktor penyebab mengapa tragedi ini terus terjadi.

Masuknya kantong udara di kursi depan, sehingga anak-anak tidak bisa duduk di depan dengan aman serta rekomendasi dimana anak-anak dibawah usia 2tahun hanya boleh duduk di kursi mobil menghadap ke belakang.

Dengan kata lain, Null mengatakan rata-rata orang tua yang meninggalkan anak-anak mereka terkunci di dalam mobil, adalah karena alasan ini."Itu bisa terjadi kepada siapa saja," imbuhnya.

Selain itu, Null menambahkan mobil dapat memanaskan sangat cepat, dan menyebabkan kematian hanya dalam waktu 20 menit. "Mobil pada dasarnya adalah rumah kaca. Sementara tubuh anak-anak cenderung memanas lebih cepat daripada orang dewasa”jelasnya.

Null memperingatkan orang tua untuk tidak sekalipun meninggalkan anakdi dalam mobil, sekalipun cuaca sedang tidak panas karena tetap saja dapat menyebabkan kematian. Karena suhu di dalam kendaraan bisa naikke 40 derajat lebih panas dari suhu udara luar, dan bahkan meninggalkan jendela dalam kondisi terbuka tetap tidak akan membantu secara signifikan.

“Bawa serta semua anak-anak, teman dari anak-anak Anda, atau siapapun. Jangan pernah meninggalkan mereka di dalam mobil, bahkan ketika cuaca di luar tidak panas.”Untuk mengurangi kejadian serupa, mungkin ada baiknya semua perusahaan mobil mulai mengembangkan fitur-fitur yang akan membantu mengingatkan orang tua untuk mengambil anak-anak mereka keluar dari mobil, seperti yang dilakukan GMC motor yakni dengan membuat fitur pilihan pengingat kursi belakang. Ini akan menjadi bantuan, tapi yang terbesar adalah pendidikan dan kesadaran." pungkas Null.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini