Sukses

9 Tes Kesehatan Wajib untuk Wanita

Liputan6.com, Jakarta Kesehatan wanita merupakan hal yang paling krusial karena mereka memegang peran penting untuk melahirkan keturunan yang sehat dan cerdas. Untuk itu, terciptalah tes kesehatan yang harus dilalui wanita sebelum ingin memiliki anak.

Semakin maraknya tes-tes kesehatan yang ditemukan dan diharuskan bagi wanita, Preventive Services Task Force AS, sebuah panel independen ahli, mengevaluasi bukti ilmiah untuk berbagai pemeriksaan dan pelayanan kesehatan, menetapkan sembilan tes wajib yang perlu dilakukan wanita, seperti dilansir Prevention, Rabu ( 27/07/16).

1. Tes Kanker Serviks

Berupa tes Pap Smear atau swab HPV yang biasanya dipakai untuk menguji keberadaan HPV (Human Papilloma Virus) yang wajib dilakukan oleh wanita usia 21-65 tahun. Dianjurkan melakukannya setiap 3 tahun, atau setiap 5 tahun jika Anda dikisaran usia 30 dan 65.

Keuntungannya, Anda mungkin tidak perlu melakukan pemeriksaan panggul lagi. Tes ini penting dilakukan karena bisa melihat perubahan sel yang menunjukkan apakah seseorang terkena kanker atau tidak.

2. Skrinning Kanker Kolorektal

Yaitu berupa kolonoskopi. Dewasa usia 50-75 tahun diwajibkan melakukannya. Bagi mereka antara usia 76-85 harus mendiskusikan dengan dokter, apakah mereka masih harus melakukan tes tersebut. Dengan asumsi semuanya terlihat normal, tes ini dilakukan setiap 10 tahun.

Perempuan mungkin meremehkan risiko untuk penyakit seperti kanker usus besar atau lesi prakanker atau polip awal, padahal itu adalah kanker paling umum ketiga dan paling mematikan bagi wanita, setelah kanker payudara dan kanker paru-paru, menurut CDC. Jika keluarga Anda memiliki riwayat kanker kolorektal, dokter mungkin merekomendasikan untuk melakukan skrining awal dan kontrol dalam satu dekade.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Skrining kanker

3. Skrinning Kanker Payudara

Pemeriksaan ini berupa mammogram diharuskan bagi wanita mulai usia 50-74. Sedangkan wanita antara usia 40-49, serta wanita usia 75 tahun ke atas, harus mengkonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.

Jika Anda berisiko atau keluarga memiliki riwayat kanker payudara atau ovarium, dokter Anda dapat merekomendasikan melakukan ,mammogram setahun sekali.

Mammogram dapat mendeteksi kanker payudara sehingga membantu mencegah penyebaran sel kanker lebih cepat. 

4. Tes Tekanan Darah

Yaitu sebuah pengukuran darah menggunakan tensimeter/spigmomanometer. Mulai dilakukan saat wanita berusia 18 tahun ke atas minimal setahun sekali. Tes ini penting karena tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko utama penyakit jantung. Jika ditemukan tekanan darah di atas normal atau sedang turun, dokter akan merekomendasikan perubahan pola makan dan gaya hidup, terkadang disertai obat jika sudah sangat tinggi.

5. Panel Lipid

Yaitu berupa tes darah yang mengukur kadar kolesterol total Anda: kolesterol baik(HDL), kolesterol jahat (LDL), dan trigliserida(jenis lain dari lemak dalam darah). 

Banyak tes kolesterol dilakukan setelah berpuasa selama empat sampai enam jam sebelum tes karena tubuh dalam keadaan normal. Wanita usia 45 ke atas diwajibkan jika memiliki risiko penyakit jantungnya tinggi, dan mungkin juga pada wanita usia 20-45 jika berisiko tinggi penyakit jantung.

Tes ini penting karena kolesterol tinggi dikaitkan dengan penyakit jantung, serangan jantung, dan stroke. Berhubung estrogen dianggap meningkatkan kolestrol baik (HDL), sedangkan ketika menopause estrogen semakin menurun sehingga risiko penyakit jantung meningkat.

3 dari 4 halaman

Tes hepatitis C

6. Tes Hepatitis C

Merupakan tes darah untuk virus hepatitis C, diwajibkan pada dewasa kelahiran tahun 1945-1965 yang mungkin telah terkontaminasi darah yang tidak diuji secara ketat. Meskipun kelahiran 1992 sudah tidak perlu melakukannya. Dewasa pengguna narkoba suntik atau ditato diwajibkan melakukan tes ini.

Alasan kenapa harus melakukan tes ini karena pada tahun tersebut donor darah tidak dilakukan skrinning hep-C karena belum ada. Selain itu, hep C merenggut sistem kekebalan tubuh Anda dan dapat menyebabkan sirosis atau kanker hati jika tidak diobati.

7. Tes Gula Darah

Yaitu dengan melakukan tes tingkat gula dalam darah atau urine. Perempuan antara usia 40-70 yang kelebihan berat badan atau obesitas diwajibkan melakukan tes ini. Tes ini biasanya tahunan, tetapi jika Anda dalam kategori pra-diabetes, dianjurkan melakukan tes lebih sering. Tes ini penting karena diabetes tipe 2 adalah salah satu faktor risiko terbesar untuk penyakit jantung, selain meningkatkan risiko depresi dan gangguan makan, keduanya sudah lebih umum pada wanita dibandingkan pria. Dengan tes ini, Anda dapat mengontrol gula darah Anda, dan membantu menunda kemajuan diabetes atau bahkan menormalkannya.

4 dari 4 halaman

Skrining osteoporosis

8. Skrining Osteoporosis

Berupa tes kepadatan tulang yang diwajibkan bagi perempuan usia 65 ke atas. Jika Anda tidak berisiko, setiap 10 tahun mungkin cukup. Tetapi untuk wanita dengan riwayat keluarga osteoporosis atau riwayat fraktur sebelumnya, dokter mungkin merekomendasikan setiap tahun.

"Pemeriksaan ini penting untuk memberitahukan dokter Anda mengenai setiap slip massa tulang yang akan meningkatkan risiko cedera dan penurunan mobilitas," kata Tasneem Bhatia, MD, praktisi medis yang fokus pada integrative medicine.

9. Skrinning Depresi

Dengan melakukan percakapan dengan dokter tentang kesehatan mental, semua orang dewasa dianjurkan melakukan tes ini. Terutama jika ditemukan gejala awal depresi, dianjurkan sesering mungkin setiap gejala muncul.

Tes ini penting karena wanita memikirkan lebih banyak hal dalam satu waktu ketimbang pria, yang membuat mereka berisiko tinggi terkena masalah mental. Selain itu kesehatan mental sangat mengerikan karena dapat mengakibatkan kecacatan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.