Sukses

Ibu Hamil Berisiko Jatuh Sama Seperti Wanita 70 Tahun

Perubahan besar pada tubuh wanita hamil bisa meningkatkan risiko jatuh, sama halnya dengan wanita berusia 70 tahun.

Liputan6.com, Jakarta Ibu-ibu hamil berhati-hatilah saat berjalan. Perubahan besar pada tubuh wanita hamil bisa meningkatkan risiko jatuh, sama halnya dengan wanita berusia 70 tahun.

Sebanyak 4.000 wanita hamil ikut dalam peneltian tahun 2010. Hasilnya, 1 dari 4 wanita pernah jatuh selama kehamilan, dan 1 dari 10 wanita jatuh dua kali atau lebih. Ini menempatkan wanita hamil memiliki risiko jatuh yang sama dengan wanita berusia 70 tahun.

"Ini benar-benar jumlah yang mencengangkan," kata Kari Dunning, seorang asisten profesor ilmu rehabilitasi di University of Cincinnati, seperti dilansir Bendbulletin, Sabtu (23/7/2016). 

Wanita hamil rata-rata berat badannya meningkat antara 11 sampai 15 kilogram (kg) pada trimester ketiga dan harus mengimbangi dengan pergeseran pusat gravitasi. Pada saat yang sama, tubuh memproduksi lebih banyak hormon relaxin yang mengendurkan ligamen.

Kondisi tersebut menyebabkan wanita hamil mungkin merasa lutut atau sikunya tak sesuai di tempatnya atau pergelangan kakinya bisa sedikit miring.

Sebagian besar wanita hamil yang disurvei mengaku terjatuh bukan karena melakukan kegiatan gila melainkan karena lantai licin, salah menggunakan alas kaki, atau lupa berpegangan. Sebanyak 29 persen wanita yang jatuh sedang membawa sesuatu pada saat itu.

"Ini terjadi dalam kegiatan sehari-hari," kata Pereira. "Bukan orang yang melakukan kegiatan gila," kata Dr. Leo Pereira, Spesialis Kandungan di Oregon Health & Science University

Bahaya Jatuh

Para peneliti di Universitas Hiroshima di Jepang baru-baru ini menggunakan peralatan motion capture tiga-dimensi, seperti yang digunakan untuk membuat film animasi, untuk mempelajari bagaimana pergerakan wanita hamil.

Peneliti menemukan selama trimester pertama, pusat gravitasi ibu hamil lebih ke depan, menyebabkan mereka berdiri bersandar ke belakang dan kurang membungkukkan pinggul ketika berjalan. Kombinasi ini menyebabkan wanita hamil lebih mudah kakinya tersandung atau kehilangan keseimbangan. Dan risiko jatuh meningkat pada trimester ketiga.

Jatuh saat hamil bisa memicu kontraksi dini. Kekhawatiran terbesar, menurut Pereira adalah solusio plasenta (lepasnya plasenta) yang dapat menyebabkan kelahiran prematur atau dalam kasus yang jarang terjadi meninggal saat kelahiran.

"Kami selalu memantau mereka umumnya selama 24 jam setelah jatuh untuk melihat apakah itu terjadi atau tidak," kata Pereira.

Dokter menyarankan wanita hamil melakukan tindakan pencegahan untuk menghindari jatuh, termasuk tidak menggunakan sepatu hak tinggi, menghindari membawa beban berat, dan berpegangan saat naik atau turun tangga.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini