Sukses

Begini Cara Zika Menginfeksi Janin

Para ahli telah memperlihatkan peta rute yang diambil oleh virus Zika ke janin. Mereka juga menemukan obat untuk memblokir infeksi.

Liputan6.com, Jakarta Ini adalah peta jalan bagaimana virus Zika memasuki rahim. Jutaan wanita telah diperingatkan untuk menghindari kehamilan selama berada di negara yang terdampak Zika.

Kontroversi penelitian yang membuat sejumlah ahli menilai, nyamuk Aedes aegypti dapat mencegah pertumbuhan janin hingga berpotensi menyebabkan gangguan otak atau mikrosefali.

Para ilmuwan kemudian bergulat untuk memahami rute yang tepat untuk mengetahui cara masuk virus ke janin atau ibu selama kehamilan.

Para ahli di University of California kemudian merilis peta komprehensif pertama yang menunjukkan dua rute infeksi yang menunjukkan virus Zika bisa melintasi plasenta yang melindungi bayi dalam perut ibu.

Experts at the University of California have designed the first comprehensive map of the routes Zika takes

Seperti dimuat Dailymail, Jumat (22/7/2016), rute pertama melalui plasenta, tapi hal ini hanya akan terjadi pada trimester pertama. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Cell and Host Microbe, infeksi pada tahap ini menyebabkan cacat lahir yang paling parah. Virus ini menginfeksi beberapa jenis sel plasenta yang berbeda.

Rute kedua melalui kantong ketuban. Infeksi ini kemungkinan terjadi pada trimester kedua atau ketiga. Para ilmuwan menemukan, sel-sel epitel pada selaput ketuban yang mengelilingi janin sangat rentan terhadap infeksi virus Zika. Artinya, sel-sel tersebut memainkan peran penting dalam menularkan virus pada janin.

Para peneliti mengidentifikasi, ada antibiotik generasi tua yang dapat menghalangi virus ini di kedua rute tersebut. Antibiotik tersebut adalah Duramycin yang merupakan antibiotik yang menghasilkan bakteri untuk melawan bakteri lainnya.

Duramycin umumnya digunakan pada hewan dan dalam uji klinis untuk orang dengan Fibrosis kistik , yaitu sebuah gangguan yang dapat menyebabkan kematian, karena rusaknya paru-paru dan sistem pencernaan.

Studi terbaru yang dilakukan oleh University of California, menemukan bahwa antibiotik ini juga secara efisien dapat memblokir Zika.

Seorang profesor ahli penyakit menular dan vaksinologi, Eva Harris, PhD, di UCSF School of Dentistry, memuji terobosan penelitian tersebut.

"Duramycin secara efektif dapat mengurangi atau mencegah penularan virus Zika dari ibu ke janin pada kedua rute mereka. Serta dapat mencegah cacat kelahiran,” katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.