Sukses

Kayu Manis Tingkatkan Kemampuan Belajar

Kayu manis yang memiliki rasa lezat ini biasanya dipakai sebagai tambahan untuk roti dan kopi.

Liputan6.com, Jakarta Kayu manis yang memiliki rasa lezat ini biasanya dipakai sebagai tambahan untuk roti dan kopi. Namun tahukah Anda bahwa kayu manis dapat juga meningkatkan kemampuan belajar?

Hasil studi yang dilakukan oleh ilmuwan saraf di Rush University Medical Center, menemukan bahwa awalnya tikus di laboratorium tersebut memiliki kemampuan belajar yang buruk, namun setelah diberi makan kayu manis, ia pun memiliki kemampuan belajar yang baik.

"Hal ini merupakan cara yang paling aman dan paling mudah untuk mengubah peserta didik yang kurang baik menjadi baik," kata peneliti utama studi, Kalipada Pahan, PhD, dan Floyd A. Davis, profesor neurologi di Rush.

Para peneliti menjelaskan, beberapa orang dilahirkan memiliki kemampuan belajar yang baik, ada juga yang menjadi pelajar yang baik dengan usaha, dan beberapa lainnya merasa sulit untuk mempelajari hal baru, bahkan dengan usaha sekalipun, dilansir dari sciencedaily, Rabu (20/7/2016).

"Memahami mekanisme otak yang mengarah pada kemampuan belajar yang kurang, sangat penting untuk mengembangkan strategi yang efektif untuk meningkatkan memori dan kemampuan belajarnya," kata Pahan.

Mekanisme pengembangan otak tikus dalam studi tersebut ialah, ketika tikus diberi makan kayu manis, tubuh mereka memproduksi natrium benzoat, yaitu bahan kimia yang digunakan sebagai terapi obat untuk kerusakan otak.

Ketika natrium benzoat tersebut memasuki otak tikus, mereka meningkatkan CREB (protein yang berkaitan dengan memori dan pembelajaran) dan mengurangi GABRA5 (protein yang menghambat kinerja otak).

Para peneliti menemukan, tikus tersebut mengalami peningkatan memori dan kemampuan belajar yang lebih baik. Namun mereka tidak menemukan peningkatan yang signifikan diantara peserta didik yang baik, dengan kayu manis.

"Perbedaan individu dalam belajar dan performanya dalam pendidikan, merupakan isu global. Kami perlu menguji pendekatan ini lebih jauh pada peserta yang kurang baik dalam belajar. Jika hasilnya dapat diterapkan pada siswa yang kurang memiliki kemampuan yang baik dalam belajar, hal ini akan menjadi sesuatu yang luar biasa," ujar Pahan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini