Sukses

10 Penyakit Mematikan Sepanjang Sejarah Peradaban Manusia

Penyakit terutama yang menular telah menjadi penyebab utama kematian jutaan manusia sepanjang sejarah.

Liputan6.com, Jakarta Penyakit menular telah menjadi penyebab utama kematian jutaan manusia sepanjang sejarah. Bahkan jika dibandingkan dengan peperangan, penyakit menyumbang dua pertiga jumlah korban meninggal daripada korban perang hanya

Karena sanitasi yang buruk, pengobatan yang masih tergolong primitif menjadi alasan penyebaran penyakit menular kian cepat. Infeksi bakteri secara konsisten terus mengganggu sepanjang sejarah peradaban manusia. Dalam catatan sejarah, ada 10 penyakit yang telah menyebabkan kematian massal, seperti dilansir dari Medical Daily, Kamis (14/7/2016)

1. Flu Hongkong (1juta orang meninggal)

Pandemi flu tahun 1968, juga dikenal sebagai Flu Hongkong karena berasal dari kota itu. Penyakit yang disebabkan oleh strain H3N2 dari virus influenza A menyebar mulai di Cina kemudian ke Vietnam, Singapura, India, Filipina, Australia, dan Eropa.

Meskipun telah memakan korban satu juta kematian namun pandemi ini tidak mematikan seperti yang sebelumnya, mengingat sebagian besar telah mendapatkan vaksin kekebalan terhadap virus N2 setelah terkena Flu Asia, yang telah terjadi satu dekade sebelumnya.

2. Flu St. Petersburg, Rusia (1 juta orang)

Pandemi flu serupa terjadi pada 1889-1890 yang berasal St. Petersburg, Rusia. Menjadi pandemi pertama yang menyebar dengan cara modern yakni melalui transportasi, seperti kereta api dan kapal. Dalam waktu empat bulan, pandemi yang juga disebut sebagai "flu Asiatic" atau "flu Rusia," telah menyebar ke seluruh Eropa dan Amerika Serikat. Virus strain tersebut adalah virus Influenza A subtipe H3N8.

3. Kolera Ketiga di Rusia (1 juta orang)

Pandemi kolera ketiga berlangsung hampir satu dekade, 1852-1860 yang menyerang Rusia, namun juga menyebar ke bagian lain Eropa. Ini dianggap sebagai epidemi mematikan di abad ke-19. 

Kolera adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae, yang menyebabkan diare berat dan dehidrasi. Jika tidak diobati, kolera dapat membunuh orang hanya dalam beberapa jam. Pandemi khusus ini disebabkan oleh air yang terkontaminasi.

Pada 1854, seorang dokter Inggris yang dikenal sebagai John Snow menyadari bahwa pompa air di Soho, London dikaitkan dengan sekelompok kasus kolera. Dia memutuskan untuk memotong pompa air, efektif mengurangi wabah di daerah itu, dan mampu membuktikan hal itu disebabkan oleh air yang terkontaminasi. Snow kemudian dijuluki sebagai bapak epidemiologi modern.

4. Flu Asia (2 juta orang)

Mulai 1956, pandemi flu Asia pertama dimulai di Guizhou, China, kemudian dengan cepat menyebar ke Singapura, Hong Kong, dan peneliti Amerika Serikat tidak yakin bagaimana itu dimulai, tetapi beberapa pihak percaya itu mungkin berasal dari strain virus yang ditemukan di alam liar unggas seperti bebek yang menyebar ke manusia.

5. Cocoliztli (5-15 juta orang)

Abad ke-16 Meksiko mengalami penurunan jumlah populasi, terutama disebabkan oleh invasi Spanyol, kekeringan panjang, dan wabah cocoliztli. Cocoliztli adalah kata Nahuatl untuk wabah penyakit, dan mengacu pada demam dengue yang muncul di Meksiko menyusul kedatangan orang-orang Spanyol ke Dunia Baru.

Ada dua epidemi besar cocoliztli di Meksiko, yakni tahun 1545 dan 1576 yang menewaskan hingga 15 juta orang atau 80 persen dari penduduk asli Meksiko. Penyakit ini diduga disebarkan tikus Vesper. Kekeringan yang parah, serta kondisi hidup yang buruk dari masyarakat adat dari Mexico selama penaklukan Spanyol memperparah kondisi pada saat itu.

6. Wabah Antonine (5 juta orang)

Juga dikenal sebagai Wabah Galen. Dokter Yunani yang pertama kali menggambarkannya. Wabah Antoninus pecah pada di Roma kuno melalui tentara yang kembali dari Timur.

Meskipun sejarawan percaya mungkin seperti cacar atau campak. Penyakit ini telah menghilangkan nyawa sejumlah besar tentara dan menghancurkan daerah-daerah tertentu dari Kekaisaran Romawi. 

7. HIV/AIDS (30 juta orang) 

HIV/AIDS tetap epidemi pembunuh tertinggi keempat dalam sejarah, dan satu-satunya penyakit yang masih ada sampai hari ini sebagai penyakit mematikan.

Meskipun asal-usul HIV / AIDS masih tidak pasti, para ilmuwan percaya virus itu pertama kali ditularkan ke manusia melalui kontak dengan kera atau monyet, mungkin di pantai Barat Afrika. Virus mulai menyebar ke Haiti dan AS pada tahun 1960, tetapi epidemi tidak resmi dimulai sampai 5 Juni 1981, ketika Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit menerbitkan Morbidity and Mortality Weekly Report mengidentifikasi Pneumocystis pneumonia (PCP) clusters yang komplikasi HIV / AIDS. 

Sejak itu, penyakit ini telah membunuh lebih dari 30 juta orang di seluruh dunia, dengan jumlah terbesar dari orang yang terkena dampak di Sub-Sahara Afrika, Selatan dan Asia Tenggara, Eropa Timur, dan Asia Tengah.

8. Wabah Justinian (25-50 juta orang)

Wabah Justinian adalah pandemi pertama yang tercatat, mulai tahun 541 AD dan membunuh 25-50 juta orang. Epidemi pertama dimulai ketika tikus yang terinfeksi di kapal gandum Mesir bepergian ke Kekaisaran

Romawi dan ditransmisikan Yersinia pestis (bakteri yang menyebabkan wabah) untuk jutaan orang. Justinian merupakan nama Kaisar Romawi Timur yang berhasil selamat dari serangan penyakit ini.

9. Flu Spanyol (75 juta orang)

Tahun 1918 Flu Spayol melanda dunia dari Kepulauan Pasifik ke Kutub Utara selama Perang Dunia I. Ini merupakan epidemi terbesar kedua dalam catatan sejarah dunia. Karena virus influenza H1N1 ini memicu badai sitokin, atau over-aktivasi sistem kekebalan tubuh. Penyakit ini membunuh anak-anak, dan orang tua dengan sistem kekebalan tubuh lemah. Bahkan juga orang dewasa muda yang sebelumnya sehat.

Beberapa peneliti percaya bahwa pandemi dimulai di sebuah kamp rumah sakit pasukan di Perancis, setelah virus bermutasi perjalanan dari burung ke babi kemudian ke manusia. Virus itu mudah menyebar melalui bersin dan batuk dan peningkatan perjalanan modern.

10. Wabah The Bubonic (75-100 juta orang)

Juga dikenal sebagai Black Death, wabah pes yang berlangsung 1346-1353 adalah pandemi yang paling merusak dalam sejarah manusia.

Estimasi menunjukkan bahwa 30-60 persen dari total penduduk Eropa itu lenyap selama bertahun-tahun, setelah kutu yang terinfeksi dibawa oleh tikus hitam pada kapal dagang menyebarkan virus dari Asia Tengah  melalui Jalan Sutra. Mempengaruhi ekonomi, sosial, dan agama.

Orang-orang abad pertengahan percaya wabah adalah hukuman dari Allah, semangat keagamaan meningkat secara signifikan selama periode ini, menyebabkan penganiayaan dari orang kusta, orang-orang Yahudi, orang asing, dan Romani.

Banyak kota dan masyarakat benar-benar hancur. Menariknya, meskipun peningkatan fanatisme agama, dokter wabah diberi hak khusus: seperti diizinkan untuk melakukan otopsi pada korban wabah untuk menemukan obat, pada saat otopsi umumnya dilarang. Wabah pes disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis, yang kembali ke Eropa secara konsisten sampai abad ke-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini