Sukses

Benarkah Orang Gemuk Kurang Cerdas?

Studi provokatif mengklaim orang gemuk kurang cerdas dibandingkan orang yang memiliki berat badan normal.

Liputan6.com, Jakarta Pria dan wanita gemuk memiliki lebih sedikit materi abu-abu, dan putih di bidang utama dari otaknya. Karena itu, studi provokatif mengklaim orang gemuk kurang cerdas dibandingkan orang yang memiliki berat badan normal.

Mereka juga memiliki impulsif lebih besar dan diubah pengolahan reward-nya, kata studi tersebut. Para peneliti mengatakan bahwa temuan mereka bisa menjelaskan mengapa orang yang kelebihan berat badan membuat pilihan diet yang buruk karena mereka tidak memiliki kapasitas mental untuk mengendalikan diri.

Mereka juga tidak mampu untuk menghentikan perbuatan buruk ketika makan sesuatu, dilansir laman Dailymail, Rabu (13/7/2016),

Penelitian melibatkan gambar otak canggih dari 32 orang dewasa dari Kota Baltimore di Maryland, 16 laki-laki, 16 perempuan. Calon responden yang memiliki riwayat kerusakan otak, penyalahgunaan zat atau penyakit mental dikeluarkan dari grup.

Menguraikan objek penelitian, penulis mengatakan, "Ia telah mengemukakan bahwa komposisi tubuh mempengaruhi sistem saraf yang mendasari kognisi, motivasi, pengendalian diri, dan pengolahan arti-penting. Ini pada gilirannya akan mempengaruhi kemampuan seseorang untuk memilih gaya hidup yang lebih baik demi tujuan kesehatan."

Para peneliti mengukur Body Mass Index (BMI), dengan ukuran kelebihan berat badan seseorang, dan persentase lemak tubuh dan membandingkan dengan perbedaan struktur dan fungsi otak. Chase Figley, asisten profesor di Departemen Radiologi di University of Manitoba mengatakan bahwa mereka menutupi perubahan di seluruh otak, termasuk jaringan tertentu.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dalam hal materi putih antara orang-orang yang memiliki berat badan normal dan orang gemuk. Mengejutkan, orang dengan BMI lebih tinggi benar-benar memiliki materi yang lebih abu-abu.

Profesor Figley menyatakan kepada Nation Post, di Kanada, "Perubahan ini lebih dapat mempengaruhi individu yang kelebihan berat badan bisa mengendalikan diri, dan mempertahankan gaya hidup sehat."

Dia menambahkan, tidak jelas apakah perbedaan otak mempengaruhi individu tertentu untuk menjadi gemuk atau sebaliknya. Namun penelitian sebelumnya menyiratkan lemak tubuh yang tinggi dapat menyebabkan perubahan pada otak.

Inggris adalah negara yang paling tinggi memiliki masyarakat kelebihan berat badan di Eropa dengan persentase 67 persen pria, dan 57 persen wanita. Dan biaya pengobatan orang yang kelebihan berat badan dengan kondisi diabetes dan masalah jantung bisa miliaran.

Dalam penelitian yang dilaporkan Frontiers Jurnal Neuroscience menyatakan obesitas telah dikaitkan dengan demensia, dan awal penyusutan otak.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini